Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai pegerakan partai politik yang saling bersilahturahmi menunjukan situasi politik yang masih dinamis. Hal ini sekaligus menandakan peta koalisi untuk pemilu 2024 masih bisa berubah setiap saat.
Kondisi tersebut bisa dilihat dari pertemuan tokoh partai politik lintas koalisi, bahkan ada yang berseloroh membentuk Koalisi Lebaran Bahagia yang terdiri dari PPP, PKB, PDI Perjuangan, dan Gerindra.
“Artinya peta kolisi masih dinamis dan masih bisa berubah kapan pun saat ini formatnya belum jelas ada yang sudah usung tapi belum dapat kuota yang sudah punya tiket belum mengumumkan capresnya. Selama janur kuning belum melengkung itu bisa berubah setiap saat,” kata Ujang, saat dihubungi, Rabu, (15/3).
Baca juga: Koalisi Gendut Masih Bisa Terjadi Jelang Pemilu 2024
Menurutnya untuk mendukung pemerintahan yang efektif perlu dihadirkan dukungan dari koalisi besar. Sedangkan saat ini PDI Perjuangan masih dirundung dilema karena elektabilitas kadernya, Puan Maharani, masih rendah.
“Pemerintah efektif dan besar harus didukung koalisi yang besar. Semua kekuatan politik lain sangat menunggu PDIP dan PDIP dalam dilema karena elektabiltas Puan rendah dan Ganjar orangnya Jokowi,” kata Ujang.
Baca juga: KIB Dinilai Alot Tentukan Capres
Lebih lanjut dikatakan Ujang kemungkinan partai berlambang banteng itu baru akan mengumumkan pasangan calonnya pada waktu-waktu akhir jelang pendaftaran atau akan menunggu momentum 1 Juni.
“Soal pengumuman ada dua kemungkin di last minute agar peta kekuatan tidak terbaca itu permainan umum. Kemudian kedua bisa diumumkan 1 Juni karena momentum hari pancasila," tutur Ujang.
Terkait dengan Koalisi Lebaran Bahagia hal itu, Ujang berpendapat hanya sekadar cara memecah kebutuhan penyegaran bahwa politik tidak selalu harus serius.
(Z-9)