02 March 2023, 14:42 WIB

Jokowi : Pantas Rakyat Kecewa, Aparat Jemawa, Pamer Kekayaan


Indriyani Astuti |

PERILAKU pamer kekayaan dan gaya hidup hedonis turut membuat Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi, geram. Dalam sidang kabinet paripurna Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024, dengan suara berat presiden meminta program pembangunan tidak boleh terganggu dengan mencuatnya kasus yang melibatkan mantan pejabat di jajaran Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo.

"Yang pertama yang berkaitan dengan rencana kerja pemerintah tahun 2024. Saya nanti minta langsung ke menteri keuangan untuk menjelaskan secara detil mengenai ini, yang paling penting satu aja untuk urusan ini jangan sampai ada pembangunan atau program yang tidak terselesaikan di 2024," ujar presiden di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3).

Kedua, presiden mengingatkan pada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan bawahan mereka. Presiden menginginkan aparatur sipil negara (ASN) betul-betul melakukan reformasi birokrasi, sehingga mereka bisa memberikan pelayanan pada masyarakat dengan maksimal.

"Menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan dibawahnya. Memberitahu apa-apa yang tidak boleh dan apa yang boleh dilakukan. Kemudian di Polri maupun di Kejaksaan Agung dan aparat hukum lainnya, benahi dulu di dalam, kemudian selesaikan dan bersihkan kementerian atau lembaga lainnya," tegas Jokowi.

Baca juga: Jokowi Minta Pejabat Tidak Pamer Kekayaan

Presiden menuturkan bahwa wajar apabila masyarakat kecewa terhadap perilaku aparat dan pejabat pemerintahan. Menurutnya perilaku pamer gaya hidup tidak hanya dilakukan oleh pejabat di Direktorat Jenderal Pajak, tetapi bea cukai, aparat kepolisian dan penegak hukum.

"Kalau seperti itu ya kalau menurut saya pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik, kemudian aparatnya perilakunya jemawa dan pamer kuasa, kemudian pamer kekuatan pamer kekayaan hedonis," cetus Jokowi.

Pada kesempatan itu, Jokowi meminta Polri, Kejaksaan Agung dan aparat hukum lainnya melakukan pembenahan internal. Begitu pula kementerian dan lembaga lain.

"Sekali lagi saya ingin tekankan. Jangan. Supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita jangan pamer kekuasaan. Jangan pamer kekayaan apalagi sampai di pajang pajang di IG (instagram), di media sosial. Itu kalau aparat birokrasi sangat-sangat tidak pantas," pungkasnya.

Sorotan terhadap gaya hidup pamer para pejabat mencuat setelah kasus penganiayaan yang melibatkan anak mantan Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satriyo. Dari kasus penganiayaan yang dilakukan Mario, harta kekayaan Rafael menjadi sorotan. Pasalnya Mario memiliki kendaraan mewah Jeep Rubicon dan motor Harley Davidson.

Selain Rafael, Eko Darmanto, yang merupakan Kepala Bea Cukai Yogyakarta, dicopot dari jabatannya karena diduga memamerkan gaya hidup mewah melalui akun Instagram pribadinya @eko_darmanto_bc.

Ia aktif membagikan aktivitasnya melalui akun Instagram tersebut, dengan sering membagikan foto-fotonya bersama dengan motor gede (moge) Harley-Davidson, mobil antik, dan pesawat Cessna. (OL-4)

BERITA TERKAIT