PRESIDEN Joko Widodo meminta publik bersabar terkait proses pengejaran para pelaku tindak pidana korupsi, termasuk Harun Masiku, yang hingga kini masih belum tertangkap.
Jika memang sudah ditemukan, ia meyakini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pasti akan langsung menangkap para penjahat tersebut.
"Ada yang belum ketemu setahun tapi yang baru enam bulan sudah ketemu kan juga ada. Kalau memang barangnya ada, ya pasti ditemukan," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/2).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan berbagai upaya telah dilakukan demi menemukan para koruptor yang masuk ke daftar pencarian orang (DPO).
Namun, ia mengakui pihaknya kadang menemui kendala di lapangan. Contohnya ialah ketika hendak menangkap Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin yang merupakan tersangka dalam perkara pengadaan paket KTP elektronik di Kementerian Dalam Negeri.
Baca juga: Sunarto Terpilih, MA Diharapkan Hasilkan Putusan Berkualitas
"Saat itu, saat kita lakukan upaya penangkapan, yang bersangkutan namanya sudah berubah. Sementara, penangkapan terhadap seorang itu harus berdasarkan hukum. Sehingga kalau di awal namanya adalah PT, kemudian saat dilakukan upaya penangkapan namanya sudah berubah jadi TPT ini tentu akan menyulitkan kita," jelasnya.
Kendati demikian, ia mengatakan dari total 21 sosok yang dimasukkan ke DPO, sebanyak 17 di antara mereka sudah ditemukan dan ditangkap.
Yang terbaru adalah penangkapan terhadap Izil Azhar, tersangka korupsi yang telah ditetapkan sebagai tersangka sejak 2016.
"IA itu ditetapkan sebagai tersangka sejak 2016. Berarti sudah enam tahun dan itu kita lakukan penangkapan setelah ada kemunculan yang bersangkutan. Itu adalah upaya keras, kerja sama kolaborasi antara penegak hukum," sambungnya.
Dengan demikian, saat ini, masih tersisa empat DPO yaitu Harun Masiku, Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin, Kirana Kotama, dan Ricky Ham Pagawak.(OL-4)