KORLANTAS Polri menyatakan akan menghapus penerbitan pelat khusus dengan kode RF terhitung mulai Oktober 2023 mendatang.
Direktur Regident (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus menyatakan pihaknya akan menyediakan kode baru pengganti pelat RF.
"Semua penomoran dikendalikan oleh Korlantas dan tidak lagi menggunakan RF RF itu, ada nomor khusus kita sediakan tersendiri," kat Yusri, Kamis (26/1).
Yusri juga menjelaskan untuk kode QH, QZ, hingga IR juga akan mengalami pergantian kode. "Kalau yang kemarin nomor rahasia ketahuan oleh masyarakat sudah, QH IR. Besok mengikuti saja, mengikuti nomor yang ada di Polda masing-masing," terang Yusri.
Ia juga menjelaskan bahwa nantinya, pelat khsus tersebut bakal diterbitkan seperti pelat pada umumnya sesuai dengan aturan masing-masing Polda.
Baca juga: Daftar 55 Pelat Nomor Kendaraan Seluruh Kota di Indonesia
"Jadi nomor rahasia tidak pakai aturan cuma 1 huruf atau 2 huruf saja. Bebas dia. Kalau urutan hari ini (kode) ART misalnya B 1111 yang kosong ART kalau besok BKL, ya besok BKL," terang Yusri.
Lebih lanjut, nantinya hanya pihak Kepolisian yang tahu soal pelat-pelat khusus yang digunakan oleh para pejabat eselon I dan II.
"Yang tahu cuma capture command center dengan kode ERI yang masuk setelah kami masukan datanya bahwa itu nomor rahasia," bebernya.
Oleh karena itu, pihak kepolisian juga akan tetap melakukan penindakan jika pengguna pelat khsus tersebut melakukan pelanggaran lalu lintas.
"Polisi di jalan pun ngga tau. Jadi kalau dia melanggar ganjil dia punya genap akan kena juga tindakan. Namanya nomor rahasia ngga ada yang tau. Kalau pada tau bukan rahasia lagi," sebut Yusri.
Kebijakan merupakan kebijakan dari Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo sesuai dengan masukan dari masyarakat untuk menertibkan kendaraan berpelat nomor khusus dan rahasia di jalan raya.
"Nomor khusus dan nomor rahasia yang seliweran di jalanan tol di mana-mana menggunakan strobo, mobilnya sudah enggak jelas, yang RF, terus kemudian, nomor rahasianya itu QH, IR," kata Yusri.
Yusri menegaskan, langkah tersebut diambil guna mencegah warga sipil yang ikut serta menggunakan pelat khusus maupun rahasia. Sebab, Ia menyebutkan saat ini marak warga sipil yang turut menggunakan pelat nomor khusus.
"Mudah-mudahan awal bulan depan sudah saya keluarkan lagi, tapi sudah saya khususkan, kami khususkan untuk eselon 1 dan eselon 2 untuk kendaraan dinasnya," papar Yusri.
Yusri menegaskan, langkah tersebut diambil guna mencegah warga sipil yang ikut serta menggunakan pelat khusus maupun rahasia. Sebab, Ia menyebutkan saat ini marak warga sipil yang turut menggunakan pelat nomor khusus.
"Orang sipil tidak boleh lagi menggunakan nomor rahasia ataupun nomor khusus. Apabila ada pelanggaran itu akan kami cabut, jadi nomor aslinya dan tidak akan diberikan lagi seterusnya. Itu tindakan tegas, serta kami laporkan kepada pimpinannya masing-masing," beber Yusri.
Pelat khusus dan rahasia, kata Yusri, untuk kedepannya pengajuannya harus melewati tahap verifikasi di Korlantas Polri. Diketahui sebelumnya, pengajuan pelat nomor tersebut hanya cukup sampai pada pihak Kepolisian Daerah atau Polda.
"Ke Korlantas dalam hal ini Regident untuk diverifikasi dulu sesuai nggak dengan aturan, kalau sesuai baru kami perintahkan Polda mana yang akan membuat atau mencetak STNK-nya nomor khusus atau nomor rahasia tersebut," pungkasnya. (Ndf/OL-09).