POLRI menyatakan belum akan melakukan oenambahan personel di Papua pasca penangkapan Gubernur Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (10/1) lalu.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan bahwa pihaknya mengonfirmasi sempat terjadi kericuhan di Mako Brimob Kotaraja, Jayapura, Papua dan Bandar Udara Sentani, Jayapura, Papua. Ia menjelaskan, pengamanan masih akan dilakukan menggunakan personel yang sudah ada.
"Belum ada (penambahan) masih menggunakan personel organik yang ada. Aparat keamanan TNI-Polri terus mengantisipasi situasi Kamtibmas (Keamanan dan ketertiban masyarakat) Papua agar tetap kondusif pasca kejadian kemarin," kata Dedi, Rabu (11/1).
Diberitakan sebelumnya, Polri turut serta melakukan pengawalan terhadap penangkapan Gubernur Papua, Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (10/1).
Baca juga: Nasib Lukas Enembe akan Diumumkan Hari Ini, Keamanan KPK Diperketat
"Info terakhir situasi secara umum sudah kondusif dan Polri ikut mengawal proses penangkapan yang dilaksanakan oleh penyidik KPK," kata Dedi (10/1).
Dedi mengatakan, keikut sertaan dalam pengawalan penangkapan Lukas merupakan komitmen Polri membatu KPK dalam penegakan hukum tindak pidana Korupsi.
"Polri berkomitmen untuk back up KPK dalam setiap penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, KPK menangkap Gubernur Papua, Lukas Enembe. Informasi tersebut dibenarkan oleh pihak Polda Papua.
"Informasi yang saya dapat adalah KPK yang melakukan penangkapan," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo melalui keterangan tertulis, Selasa (10/1). (Ndf/OL-09)