SEKRETARIS Kabinet Pramono Anung mengungkapkan perempuan yang menyetop rangkaian mobil Presiden Joko Widodo di Pasar Badung, Bali, hanya meminta bersalaman dan kaos.
"Ada seorang perempuan yang memotong rangkaian presiden ingin bersalaman dan sekaligus juga yang bersangkutan meminta kaos kepada presiden," ujar Pramono kepada wartawan, Kamis (17/11).
Meskipun secara jelas telah melanggar protokol keamanan, Kepala Negara memerintahkan Paspampres untuk tidak bertindak kasar kepada perempuan tersebut.
"Memang, ketika bersalaman, tangannya tidak mau dilepas karena bentuk kecintaannya kepada presiden. Presiden meminta kepada paspampres untuk tidak berlebihan," jelasnya.
Baca juga: Sukses Pimpin G20, Presiden Jokowi Banjir Pujian
"Namun karena tangan presiden tidak kunjung dilepas, paspampres terpaksa menarik perempuan tersebut."
Pramono mengaku bisa memberikan gambaran situasi secara detil karena saat itu berada satu mobil dengan Presiden.
Sebagaimana diketahui, ramai beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan menyetop iring-iringan kendaraan Presiden.
Paspampres yang berada di barisan depan sudah berusaha menghadang menggunakan motor namun gagal. Perempuan itu berhasil menerobos sampai ke samping mobil Jokowi dan menarik tangan Presiden. Saat itu kaca mobil terbuka karena Jokowi sedang membagikan kaos.(Ant/OL-4)
