28 October 2022, 17:27 WIB

Pengamat: Sikap NasDem Independen, tidak Perlu Baper dalam Berpolitik


Sri Utami |

SIKAP Partai NasDem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 seharusnya ditanggapi sebagai proses politik yang biasa terjadi dan independen. 

Artinya, partai politik (parpol) lain, khususnya yang ada dalam koalisi pemerintahan saat ini, tidak perlu baper dalam menyikapi hal tersebut.

"Memang sejak deklarasi Anies, terjadi gejolak khususnya di koalisi pemerintah. PDIP dengan sindiran yang menganggap NasDem keluar barisan. Semestinya, sikap politik NasDem ini perkara biasa, karena koalisi kita cair," ujar pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno saat dihubungi, Jumat (28/10).

Baca juga: PKS Nilai Tokoh Internal Koalisi Prioritas Dampingi Anies

Menurutnya, Partai NasDem memiliki sikap independen dalam menentukan arah pada Pemilu 2024. Hal ini berbeda dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang dipastikan melibatkan Presiden Joko Widodo dalam memilih calon presiden.

"KIB ini memang agak berbeda. Kalau NasDem bahwa tidak bisa 2024, itu akan sama saja. Sedangkan, KIB pasti melibatkan Presiden. Nasdem punya sikap mandiri dan independen soal 2024, tidak ingin sama seperti di 2019," pungkasnya.

Baca juga: NasDem, PKS, Demokrat Sepakat Menangkan Anies di Pilpres 2024

Adapun PDI Perjuangan disebutnya sebagai satu-satunya king maker, yang kemudian tetap diperjuangan untuk lima tahun ke depan. Namun, lanjut Adi, perlu disadari bahwa tidak ada koalisi yang permanen, termasuk dinamika politik saat ini.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya berpendapat Presiden Joko Widodo berdiri di atas semua kepentingan. Menurutnya, upaya politik ado domba ala kolonialis akan memperuncing perbedaan jelang pesta demokrasi.

"NasDem, kita berpolitik sebuah keniscayaan. Partai merupakan kanal perbedaan, tapi kita berpolitik dengan riang gembira. Tidak perlu baper," tutur Willy.(OL-11)


 

BERITA TERKAIT