22 September 2022, 20:52 WIB

AHY Dikritik, Diminta Lebih Kedepankan Kampanye Gagasan


Mediaindonesia |

PENGAMAT politik Dedi Kurnia Syah mengkritik pernyataan Agus Harimuti Yudhoyono (AHY). Ketua Umum Demokrat itu membandingkan kinerja Presiden Joko Widodo dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.

"AHY seharusnya mengampanyekan gagasan ke depan, bukan kembali ke belakang dengan perbandingan," ujar Dedi saat dikonfirmasi, hari ini.

Dedi menuturkan semua pihak berhak melontarkan kritik kepada pemerintah. Namun, kritik tersebut harus berbasis data akurat, bukan karena ketidaksukaan.

"(Kritik) menjadi masalah ketika justru hanya berbasis ketidaksukaan, atau sekedar memantik konflik semata, ada cara yang lebih politis dan berdampak, semisal mengoreksi kebijakan yang akan dijalankan, bukan yang sudah dilakukan pemerintah," ujarnya.

Menurut Dedi, kritik AHY kental nuansa politis ketimbang sebagai oposisi. Dia melihat AHY mencoba mendapatkan simpati masyarakat dengan mengkritik Jokowi.

Baca juga: Pengamat: Suharso Dinilai Loyal dan Berperan Selamatkan PPP

"Meskipun, ini normatif, hanya statemen tanpa data, beresiko akan dikembalikan ke SBY, yang juga pasti punya kekurangan," ujar Dedi.

Salah satu singgungan AHY terkait pembangunan jalan tol. Adapun data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membeberkan SBY membangun jalan tol sepanjang 189,2 kilometer (km) pada 2004-2019.

Sementara itu, Jokowi membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 km sejak menjabat pada 2014 hingga saat ini. Kemudian, 750 km jalan tol dibangun dan ditargetkan selesai pada 2024.

Selain itu, data terkait menunjukkan ada 18 bendungan mulai dibangun di era SBY. Seluruhnya diselesaikan Jokowi.

Adapaun Jokowi memulai pembangunan 12 bendungan sejak menjabat. Akumulasi data memaparkan ada 30 bendungan selesai dibangun di era jokowi, kemudian 27 bendungan ditargetkan rampung pada 2024.(OL-4)

BERITA TERKAIT