TIM khusus Polri menangkap sopir dan ajudan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, terkait dengan kasus tewasnya Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat alias J. Hal tersebut diungkapkan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian, ketika dihubungi, Minggu (7/8).
Sopir dan ajudan Putri tersebut merupakan Bharada RE dan Brigadir RR. Penyataan Andi tersebut sekaligus menepis kabar bahwa ajudan dan asisten rumah tangga Ferdy Sambo ditangkap Tim Khusus Polri.
"Tidak benar itu. Yang benar (ditangkap) Bharada RE dan Brigadir RR. Sopir dan ajudan Ibu PC (Putri Candrawathi)," kata Andi.
Andi mengatakan keduanya kini ditahan di Rutan Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkomitmen mengungkap kasus kematian Brigadir J secara terang benderang. Ia mengatakan Tim Khusus masih bergerak untuk melakukan penyelidikan berdasarkan scientific crime investigation.
Sedangkan tim lain, Inspektorat Khusus juga bertugas melakukan pemeriksaan terhadap polisi yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran kode etik, seperti melanggar prosedur dalam penanganan tempat kejadian perkara (TKP).
"Hasilnya nanti akan disampaikan. Dua tim ini akan bekerja secara maraton dan insyaallah sesuai komitmen Pak Kapolri kasus ini akan diungkap dengan proses pembuktian secara ilmiah," katanya.
Baca juga: Ferdy Sambo Ditempatkan di Mako Brimob selama 30 Hari
Diketahui, Brigadir J disebut tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Namun, peristiwa itu baru diungkap pada Senin (11/7). Polisi mengeklaim penembakan itu berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.
Polisi mengatakan Brigadir J mengeluarkan total tujuh tembakan yang kemudian dibalas lima kali oleh Bharada E. Tidak ada peluru yang mengenai Bharada E. Sedangkan tembakan Bharada E mengenai Brigadir J hingga tewas.
Kapolri telah membentuk tim khusus untuk mengusut insiden tersebut. Selain itu, Komnas HAM juga melakukan penyelidikan secara independen terhadap kasus itu. (OL-14)