ANGGOTA DPR RI Netty Prasetiyani Aher menilai suksesnya transformasi layanan primer kesehatan dimulai dari memperbaiki layanan di puskesmas sebagai faskes tingkat pertama yang paling dekat dengan masyarakat.
Terdapat sekitar 12 ribu puskesmas yang perlu ditata agar tercapai pemerataan layanan kesehatan, termasuk kemampuan untuk melayani laboratorium dan tes kesehatan dasar.
Baca juga: KPU: 9 Parpol Resmi Daftar Peserta Pemilu 2024 di Hari Pertama
"Puskesmas dan Posyandu juga perlu direvitalisasi agar dapat melayani semua usia, bukan hanya balita," kata Netty, Senin (1/8).
Selain itu, terkait transformasi SDM kesehatan, politisi dari F-PKS ini mengingatkan pemerintah agar menyelesaikan persoalan nakes honorer dengan adil dan bijak.
"Jangan sampai terjadi PHK masal nakes honorer akibat peraturan yang melarang tenaga honorer di instansi pemerintah. Realitasnya keberadaan mereka dibutuhkan untuk melayani masyarakat," ujarnya.
Hal itu tentunya perlu didorong dengan masyarakat agar berperan serta dalam gerakan hidup sehat sebagai bentuk tanggung jawab warga negara.
"Jaminan kesehatan adalah tanggung jawab negara, namun masyarakat harus berpartisipasi dengan turut menjaga kesehatan diri dan keluarganya. Dengan demikian, keluarga akan berdaya dan mampu menjalankan fungsinya sebagai tempat penanaman nilai-nilai kebaikan."
Menjaga kesehatan sangat penting, oleh sebabnya tidak dapat melakukan banyak hal tanpa kesehatan. Jika kesehatan itu hilang, maka sulit menciptakan SDM berkarakter tangguh yang akan menjadi kontributor peradaban.
Dirinya meminta pemerintah memastikan enam pilar transformasi kesehatan berjalan dengan baik.
"Enam pilar transformasi kesehatan yang meliputi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan dan teknologi kesehatan yang telah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan harus berjalan sesuai dengan tujuan, target dan sasarannya," pungkasnya. (OL-6)