18 July 2022, 17:13 WIB

BRIN Batalkan Renovasi Ruangan Kerja Dewan Pengarah


Faustinus Nua |

BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membatalkan renovasi ruangan kerja Dewan Pengarah di Gedung B.J. Habibie lantai 2. Renovasi yang semula direncanakan dengan anggaran mencapai Rp6,1 miliar itu akan direview kembali.

"Renovasi kami batalkan. Sejak awal ruangan tersebut tidak ada rencana mengubah ruangan Ketua Dewan Pengarah BRIN. Kebutuhan renovasi hanya untuk wakil, sekretaris, dan anggota dewan pengarah," ujar Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Senin (18/7).

Handoko mengaku ada hal yang terlewat dan tidak diketahui secara mendetil, yaitu tentang renovasi ruang Ketua Dewan Pengarah. Renovasi bertujuan mengubah ruangan yang ada sebelumnya menjadi ruang rapat dan ruang kerja. Sedangkan ruang kerja Ketua Dewan Pengarah BRIN sejak awal tidak termasuk dalam rencana tersebut.

Menurutnya, penataan ulang atau revitalisasi fungsi ruangan tetap perlu dilakukan, namun harus diputuskan berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya, perubahan fungsi yang ada saat ini seperti lounge, ruang makan, dan ruang audio (mirip fungsi ruang karaoke) di lantai 2 menjadi ruang rapat besar.

Dia menyebutkan bahwa sebelumnya lantai 2 gedung tersebut digunakan oleh 1 orang (Kepala Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi). “Sejak awal, Ketua Dewan Pengarah BRIN mengimbau untuk mengurangi hampir 40% luasan Ruang Kerja eks Kepala BPPT tersebut, yang sangat besar itu, untuk dijadikan Ruang Kerja Dewan Pengarah lainnya,” tambahnya.

Baca juga: Presiden Tandatangani Perpres Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak

Handoko mengatakan, efektivitas koordinasi dan komunikasi di antara Dewan Pengarah BRIN adalah alasan utama dilakukan penataan ulang fungsi ruangan di lantai 2. Sebab, sementara ini sebagian dewan pengarah bekerja di lantai 23, bahkan sebagian lagi belum punya ruangan.

Pertimbangan lain, usia beberapa anggota dewan pengarah sudah cukup sepuh. “Sebut saja Prof. Emil Salim dan Prof. Bambang Kesowo, yang selama ini bekerja di lantai yang sangat tinggi. Untuk itu, ruangan seyogianya dijadikan satu demi efektivitas koordinasi dan komunikasi,” ujarnya.

“Selain itu ruangan yang dulunya kebesaran, mewah, berlebihan, akan diubah dan difungsikan menjadi jauh lebih optimal,” kata Handoko lebih lanjut.

Dia menekankan, renovasi yang dilakukan BRIN dibatalkan. Ke depan penataan harus selalu mengedepankan pada fungsionalitas dan efisiensi anggaran. “Ruangan yang ada di lantai 2 nantinya adalah ruang rapat besar dan kecil, ruang kerja dewan pengarah (2 Wakil Ketua, Sekretaris, 6 anggota Dewan Pengarah BRIN. Ruang kerja Ketua Dewan Pengarah tidak ikut diubah sama sekali, seperti rencana semula” tutupnya.(OL-4)

BERITA TERKAIT