29 June 2022, 13:00 WIB

Pro dan Kontra Legalisasi Ganja Harus Disikapi Hati-Hati


 Sri Utami |

PEMERINTAH dan DPR diminta untuk berhati-hati dalam menyikapi pro kontra legalisasi ganja medis. Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan kehati-hatian dalam mengkaji legalisasi ganja mutlak diperlukan.

Jika akhirnya penggunaan ganja untuk pengobatan dilegalkan kita harus memastikan hal tersebut bukan sikap laten mengikuti trend dunia melainkan atas kajian yang komprehensif dan cermat.

"Kita harus berhati-hati menyikapi wacana ini, bukan latah. Artinya sebelum ganja medis dilegalkan, terlebih dahulu dilakukan kajian komperhensif yang melibatkan segala unsur terkait, khususnya para medis, psikolog," kata Rahmad, Rabu (29/2) di Jakarta.

Dia menekankan setelah ada kajian yang menyatakan ganja aman untuk kepentingan medis maka pemerintah harus melakukan pengawasan yang sangat ketat agar tidak terjadi penyalahgunaan..

Baca juga: Wapres: Pemerintah Buka Peluang Legalisasi Ganja untuk Kesehatan

"Tentu saja ganja hanya digunakan untuk pengobatan. Di luar kepentingan medis, misalnya penyalahgunaan ganja, penanaman ganja, tetap dilarang. Karena kalau ganja medis diizinkan, aturan tersebut harus diikuti pengawasan yang ketat,'' ungkapnya.

Dia juga meminta untuk mengawasan yang lebih luas agar jangan sampai setelah penggunaan ganja medis dilegalkan, penanaman dan penjualan ganja jadi semakin marak, seperti yang terjadi di banyak negara saat ini

“Ganja nilai ekonominya tinggi, bisa jadi banyak orang yang mendadak jadi petani ganja. Tidak ada lagi petani yang nyawah, tidak ada yang menanam sayuran, dan buah-buahan,” katanya.

Mengakhiri keteranganya, Rahmad mengingatkan rilis terbaru United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) yang melaporkan akibat konsumsi ganja di dunia yang semakin meningkat, semakin semakin ramai orang-orang yang memiliki gangguan mental depresi hingga bunuh diri. (Sru/OL-09)

BERITA TERKAIT