DORONGAN agar Ridwan Kamil maju sebagai presiden pada pemilu
2024 semakin menguat. Ini terlihat saat digelarnya silaturahmi
pascaLebaran yang diselenggarakan komunitas relawan dan pendukung
Gubernur Jawa Barat tersebut, Senin (16/5), di Bandung.
Acara yang dihadiri langsung Ridwan Kamil ini diwarnai teriakan dan
yel-yel 'Jabar Juara, Indonesia Juara, Ridwan Kamil Presiden'.
Mengawali acara, sejumlah perwakilan relawan menyampaikan dukungan dan harapannya agar Ridwan Kamil menjadi presiden 2024.
Salah satu perwakilan relawan Ridwan Kamil, Chaerul Tamam, berharap, Gubernur Jabar itu maju dalam Pemilu Presiden 2024. Sebagai warga Jawa
Barat, menurut dia, sudah saatnya terdapat orang Sunda yang menjadi
pemimpin nasional.
"Ulah kumeok samemeh dipacok (jangan kalah sebelum bertanding)," ujar
koordinator pemenangan dan relawan Ridwan Kamil di Cianjur tersebut.
Dia memastikan relawan-relawan yang mendukung Emil saat pilgub 2018
tetap setia dan solid.
"Kami tetap solid mendukung Kang Emil agar menjadi presiden 2024,"
katanya.
Pernyataan serupa pun disampaikan M Noorman, yang berharap Emil maju
dan terpilih menjadi presiden.
"Kang Emil terbukti berhasil mewujudkan visi misinya di Jawa Barat.
Beliau banyak ide dan inovasi, sehingga akan sangat bermanfaat kalau
dibawa ke Indonesia dengan menjadi presiden," katanya.
Menyikapi itu, Emil mengucapkan terima kasih atas dukungan dan
kepercayaan yang diberikan. Dia pun memastikan siap maju dalam pemilu
presiden 2024.
Meski sudah siap lahir batin, Emil memastikan tujuannya maju hanya untuk memberi perubahan yang berujung pada kesejahteraan masyarakat.
"Niat menjadi pemimpin bukan mencari nafkah, tapi ingin membawa perubahan. Orang masuk politik, harus sudah selesai dengan urusan (pribadi) dirinya. Kalau belum, nanti ada hal-hal yang menyertai," ujarnya.
Emil pun meminta relawan dan pendukung meluruskan niat dalam mendorong
dirinya maju sebagai presiden. dukungan yang diberikan harus tulus sehingga berdasarkan keinginan yang sama untuk membawa perubahan
positif terhadap negara.
Sebagai pemimpin yang telah mengikuti dua kali pemilihan kepala daerah,
Emil mengklaim bisa menilai karakteristik relawan dan pendukungnya. "Relawan ada tiga golongan. Pertama, yang mendukung dan tidak berharap
apa-apa. Berharapnya hanya perubahan peradaban."
Kedua, tambah Emil, terdapat relawan yang mendukung namun diakhiri
dengan harapan akan sesuatu. "Wajar. Dalam relasi kemanusiaan. Siapa
yang menolong, harus ditolong. Tapi harus gimana situasi, mun aya
diterima, teu aya ditampi. Wayahna, sesuai situasi," katanya.
Namun, menurutnya, terdapat golongan ketiga yang cukup merepotkan. "Ada
pengharapan, tapi harus gimana mereka. Sudah difasilitasi, sudah diberi, sudah dikasih kesempatan, tapi tak pernah puas," kelakarnya.
Oleh karena itu, Emil berharap para relawan dan pendukungnya ini
memiliki keikhlasan dalam mengusung dirinya. "Saya berharap golongan
yang membersamai saya ini golongan yang ikhlas dan sabar," ucapnya.
Dia berharap para relawan ini mendukung berdasarkan keinginan membawa
perubahan yang baik bagi seluruh masyarakat. "Bahwa semuanya punya
harapan, pasti diperhatikan, hanya harus menyesuaikan."
Emil pun menyebut bahwa pertemanannya dengan relawan ini tidak sebatas
dalam ajang demokrasi saja. "Semua yang hadir di sini, saya luruskan
dulu niatnya, Lillahitaala. Ada atau tidak ada kekuasaan, niatkan
berteman," katanya. (N-2)