10 May 2022, 18:45 WIB

Otsus Dukung Pembangunan SDM Unggul Orang Asli Papua


Selamat Saragih |

KEBIJAKAN Otonomi Khusus (Otsus) Papua telah memberi manfaat luar biasa bagi masyarakat asli Papua, baik dalam proses pembangunan fisik maupun dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Berdasarkan kajian Pusat Kajian Kebijakan Publik Pemerintah Indonesia (Puskappi) kebijakan dana otsus telah menghasilkan peningkatan standar pendidikan masyarakat asli Papua.

Direktur kajian Puskappi, Bobby Darmanto, mengatakan, dana otsus telah membangun jalan pikiran rakyat Papua untuk memiliki kemampuan bersaing dengan masyarakat lainnya bahkan dengan masyarakat internasional. "Jalan pikiran telah terbangun kepada setiap diri rakyat Papua yang mendapatkan beasiswa dari dana otsus. Sehingga mahasiswa asli Papua mampu bersaing dengan mahasiswa lainnya baik tingkat nasional maupun internasional," jelas Bobby pada diskusi virtual bertajuk "Prospektif Pembangunan Papua Era New Normal" pada Selasa (10/5).

Bobby menjelaskan, dari data terbaru sebanyak 10 mahasiswa Indonesia asal Papua lulus dari Universitas terkemuka di Amerika Serikat. Semua mahasiswa tersebut para penerima beasiswa otsus Papua.

"Hal yang membanggakan berkat dana otsus, baru-baru ini ada 10 orang mahasiswa asli asal Papua lulus dari Universitas terkemuka di Amerika Serikat, seperti dari Universitas Corban. Ini menjadi bukti bahwasanya dana otsus telah mendukung pembangunan manusia unggul Papua yang dapat mensejajarkan diri di kancah internasional," lanjut Bobby.

Sementara itu, Konjen RI di San Francisco, Prasetyo Hadi, mengatakan, para mahasiswa Papua ini merupakan bagian dari sekitar 240 penerima beasiswa yang lulus dan di wisuda pada semester pertama tahun 2022 ini. "Kami semua merasa bahagia dan bangga karena sejumlah putra putri terbaik bangsa telah lulus. Hal itu menunjukkan ketekunan dan kedisiplinan dalam belajar akan membuahkan hasil yang diharapkan," ujar Prasetyo Hadi yang menghadiri upacara wisuda tersebut untuk memenuhi undangan pihak universitas, Senin (9/5).

Sebelumnya, Wakil Bupati Asmat, Thomas Eppe Safanpo, menjelaskan, banyak mahasiswa Papua mendapatkan beasiswa belajar dari dana Otsus. Kemudian pemuda Papua yang berhasil masuk dinas kepolisian juga tentara, dari sisi biaya pendidikan itu dari dana otsus.

Bahkan, berbagai lembaga adat, lembaga keagamaan di Papua sejatinya pun menikmati dana Otsus. Sehingga, jika ada penolakan dari penerima dana otsus jelas tidak fair dan salah.

Bahkan, lanjutnya, rakyat Papua tidak boleh termakan dengan agitasi-agitasi politik kelompok kontra pemerintah tolak otsus. Agitasi-agitasi politik hanya bisa dilawan dengan data dan informasi yang benar bisa diakses publik secara memadai.

“Banyak sekali dampak Otsus positif selama 18 tahun. Misalnya, banyak mahasiswa yang dibiayai dari Otsus. Banyak polisi dan tentara orang asli Papua yang direkrut jadi aparat, biaya perekrutan dan pelatihannya dibiayai Otsus, ini tidak pernah dibuka kepada publik,” ujarnya. (OL-13)

Baca Juga: Pengamaat: Ganjar-Erick Jadi Kombinasi Ideal untuk Pilpres 2024

BERITA TERKAIT