PERTEMUAN Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dinilai sebagi hal positif dalam momentum silaturahmi Idul Fitri 1443 Hijriah.
Pernyataan ini disampaikan oleh pengurus DPP PKB Luqman Hakim saat dihubungi, Kamis (5/5).
"Idul Fitri telah menjadi subkultur bangsa Indonesia, sehingga bukan lagi peristiwa keagamaan, tetapi telah menjadi peristiwa sosial, ekonomi dan politik kebangsaan," ujarnya.
Walaupun dalam momentum Idulfitri namun pertemuan Prabowo Subianto dan Khofifah tetap bisa lepas dari nuansa politik. Apalagi sebelumnya, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani sudah lebih dulu melakukan pertemuan dengan Khofifah.
"Jadi tidak keliru jika sebagian masyarakat menilai pertemuan Probowo Subiyanto dan Khofifah sebagai ikhtiar penjajakan pasangan capres dan cawapres untuk pemilu 2024 mendatang," ucapnya..
Baca juga: Sufmi Dasco Sebut Pertemuan Prabowo-Khofifah Hanya Silahturahmi
Menurut Luqman, nuansa politik dalam pertemuan tersebut dapat menjadi pendidikan politik yang baik bagi masyarakat. Bahwa figur yang akan berkompetisi dalam pilpres 2024 mendatang, sejak dini sudah menyampaikan keinginannya kepada masyarakat.
"Syukur-syukur sekalian disampaikan juga agenda-agenda programatik yang akan menjadi visi-misi dalam pencapresan mendatang," ucap Luqman.
"Dengan demikian, masyarakat dapat mengenai dan menilai secara utuh calon presiden dan wakil presiden yang akan berkompetisi pada pilpres 2024 mendatang," tukasnya. (Sru/OL-09)
