GENERASI Muda Kosgoro (GMK) punya andil penting dalam pembangunan, peningkatan kesejahteraan ekonomi, sumber daya manusia, serta mempersatukan anak bangsa dalam bingkai NKRI. Sebagai organisasi kepemudaan dengan pedoman perjuangan untuk pedoman pengabdian, kerakyatan, solidaritas yang memiliki fokus pada pemberdayaan ekonomi rakyat, Generasi Muda Kosgoro optimistis dapat memainkan perannya sebagai pemuda. Ini sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009, yakni pemuda berperan sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan.
Pelantikan Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Kosgoro hasil dari Musyawarah Besar (Mubes) VI yang dihelat di Jayapura pada 8 Maret 2022 yang dikomandani oleh Mohammad Fajry Noch sebagai ketua umum terpilih untuk periode 2022-2027 mengusung tema Optimalisasi Generasi Muda dalam Peningkatan Ekonomi Mandiri menuju Indonesia Maju. Tarsih Ekaputra yang dipercaya menjadi Ketua Bidang Bela Negara dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Kosgoro menyampaikan bahwa melihat dari tema pelantikan itu menepis persepsi yang selama ini terbangun di ranah publik bahwa Generasi Muda Kosgoro ialah organisasi yang identik atau bahkan underbow pada partai politik. Generasi Muda Kosgoro dan bahkan Kosgoro memosisikan diri sebagai rumah bagi semua warga negara Indonesia lintas agama, ras, suku, dan ideologi politik.
"Kita bisa lihat bersama bahwa Generasi Muda Kosgoro memiliki fokus pada peningkatan ekonomi mandiri atau secara sederhana UMKM memiliki spirit kemandirian yang tinggi, mulai dari koperasi, pengembangan ekraf, dan creative entrepreneurship. Jika dikaitkan dengan bidang yang saya emban, Bela Negara, spirit ini aktualisasi nyata dari GMK dalam menjalankan amanah dari UUD NKRI 1945 bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut bela negara," jelas Tarsih dalam keterangan tertulis, Minggu (24/4).
Jika bicara bela negara, lanjut Tarsih, organisasi seperti Generasi Muda Kosgoro yang sudah ada di 34 provinsi dan organ kepemudaan lain baik dalam bingkai sosial kemasyarakatan maupun politik sudah seharusnya mendapat perhatian khusus dari instansi terkait, seperti Ditjen Potensi Pertahanan Kemenhan yang membidangi bela negara. "Ya sudah seharusnya organisasi seperti kami Generasi Muda Kosgoro ini dilibatkan secara aktif, baik dalam pembentukan kader bela negara maupun dalam aktivitas sosialisasi sebagai upaya membumikan nilai-nilai bela negara. Kenapa? Karena selain jaringan kita yang sudah ada di seluruh Indonesia dengan member yang besar dan seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro Bapak Hayono Isman bahwa kegiatan bela negara wajib dijalankan untuk mencetak generasi muda bermental juara, selain sehat memiliki jiwa leadership," ulasnya.
Terkait program ke depan yang dijalankan, Tarsih Ekaputra menjelaskan bahwa akan berusaha menjalin kerja sama dengan Dit Bela Negara Ditjen Pothan Kemenhan untuk partisipasi dalam membumikan nilai-nilai bela negara dalam keseharian pengurus dan anggota GMK. Kemudian dengan Diklat Bela Negara Kemenhan, pihaknya secara bersama memberikan pelatihan kader bela negara bagi pengurus dan anggota Generasi Muda Kosgoro di seluruh Indoensia.
Baca juga: Anggota DPR: Tepat, Rencana Pemerintah Fasilitasi Warga Rayakan Lebaran
"Kemudian juga ke instansi lain yang menjalankan program bela negara, baik instansi pemerintah maupun swasta. Harapannya mereka dapat menerima dengan tangan terbuka," jelas Tarsih.
Generasi Muda Kosgoro lahir dari para pemuda pejuang didukung Soekarno yang merasa partai-partai saat itu tidak bisa memenuhi aspirasi mereka untuk melanjutkan misi pengabdian kepada rakyat dan Tanah Air. "Sebagai gerakan kepemudaan dan dalam konteks bela negara, kita tentu tak boleh antipolitik, karena bela negara ada dalam berbagai aspek kehidupan dan dapat dilakukan, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan sesuai dengan bidang profesinya masing-masing," tegas Tarsih. (OL-14)