TOKOH gerakan mahasiswa 80-an Syahganda Nainggolan (SN) meminta Menkopolhukam Mahfud MD menjelaskan lebih jauh tentang pernyataannya terkait isu kudeta yang disampaikan dalam sebuah wawancara di detik online hari ini, Kamis (21/4). Pernyataan itu disampaikan Mahfud MD terkait mengatasi krisis leadership nasional.
Seperti diketahui Mahfud menyatakan bahwa polarisasi politik menuju Pemilu 2024 sudah sangat dalam. Salah satu indikasinya, menurut Mahfud, kasus Ade Armando yang dianiaya secara brutal terkait perbedaan ideologi yang terpolarisasi.
"Ini masalah ideologis sehingga membutuhkan kepemimpinan yang kuat di 2024. Pemimpin yang bisa menjaga dan merekatkan, butuh orang kuat," kata Mahfud.
Selain itu, dalam wawancara tersebut, Mahfud menyinggung bahwa korupsi saat ini sudah merajalela dan dilakukan oleh semua pihak seperti legislatif, yudikatif, eksekutif dan pengusaha. Menurutnya situasi ini membutuhkan pemimpin yang kuat. Jika di Amerika Latin, hal ini bisa dilakukan melalui kudeta. "Strong leader dibutuhkan agar negara tidak runtuh," ujar Mahfud.
Terkait pernyataan itu, Menurut Syahganda, istilah urgensi adanya pemimpin yang kuat dan cara kudeta yang dilakukan di negara lain, yang disampaikan Mahfud perlu diuraikan lebih lanjut, mengingat isu ini bisa memicu spekulasi politik yang memperdalam krisis yang ada.
Selain itu, Syahganda mempertanyakan apakah Menkopolhukam sudah memproyeksikan sampai kapan pemerintahan Jokowi ke depan, rezim ini sudah tidak mampu lagi menyelesaikan krisis leadership dan korupsi ini? Untuk itu Syahganda menuntut Mahfud menguraikan lebih detail.
"Tolong pak Mahfud MD menjelaskan pernyataan tersebut sebab ini pernyataan seorang Menkopolhukam. Jangan sampai melempar isu yang justru memperdalam krisi," ujar Syahganda dalam Dialog Kebangsaan Aktivis Lintas Generasi, di Jakarta, Jumat (22/4).
Menurut Syahganda, isu yang dilemparkan Mahfud MD ini jangan sampai liar dan menjadi justifikasi penangkapan aktivis oleh aparat hukum atau orang-orang yang dinilai berbahaya karena akan melakukan kudeta.
"Jadi sekali lagi pak Mahfud MD harus menjelaskan ke publik agar tidak timbul saling curiga yang ini malah akan membahayakan keutuhan bangsa," tandasnya. (OL-13)
Baca Juga: Jalan Jalan Kosong, Warga Myanmar Peringati Setahun Kudeta ...