KETUA Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dinilai tidak etis menjadikan Wakil Presiden (Ma'ruf) sebagai alasan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Terlebih Ma'ruf merupakan kiai.
"Menjadikan seorang kiai bahan lelucon dosa besar. Dosa akhirat tak bisa diselamatkan sipapun, kecuali yang bersangkutan," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno kepada Medcom.id, hari ini.
Adi menekankan pernyataan Cak Imin yang ingin menyelamatkan Ma'ruf Amin di akhirat karena belum banyak berbuat saat menjadi wapres, cenderung dipaksakan. Saat ini, Cak Imin, kata Adi tidak mau kehilangan muka untuk terus menyuarakan penundaan Pemilu 2024.
Baca juga: Fadli Zon Bakal Berkunjung ke Palestina
"Muhaimin ingin tunjukkan ke publik bahwa usul penundaan pemilu bukan sesuatu yang haram. Ibarat pepatah terlanjur basah mandi sekalian," tuturnya.
Selain itu, Adi meyakini Cak Imin akan terus membangun argumen penundaan Pemilu 2024. Meski, ia menyadari akan terjadi penolakan dari banyak masyarakat.
"Jadi alasanya makin aneh dan terkesan asal. Kemarin karena alasan stabilitas ekonomi, hari ini demi selamatkan Kiai Ma'ruf Amin," terangnya.(OL-4)