31 March 2022, 18:18 WIB

Politik Gagasan dan Tanpa Mahar Magnet Politisi Hijrah ke NasDem


Anggi Tondi Martaon |

PARA tokoh politik banyak pindah dan bergabung dengan Partai NasDem. Padahal, NasDem bisa dikatakan pemain baru di kancah perpolitikan Indonesia.

Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali mengaku tak mengetahui secara rinci alasan para tokoh memilih bergabung dengan NasDem ketimbang partai lain. 

Diperkirakan, jalan politik yang diambil NasDem membuat mereka memilih NasDem menjadi rumah baru politik mereka.


"NasDem ini adalah salah satu partai baru yang menerapkan cara berpolitik baru. Selalu membuka ruang untuk mengaktualisasikan pikiran," kata Ali saat dihubungi, Kamis (31/3).

Anggota Komisi III DPR itu menjelaskan, setidaknya ada sejumlah pemikiran baru yang selalu digelorakan NasDem. Salah satunya politik tanpa mahar.

Semboyan politik tanpa mahar ini dianggap sebagai sebuah gebrakan baru yang dilakukan NasDem. Menurut dia, mahar menjadi salah satu penghalang tokoh yang memiliki kompetensi maju dalam kontestasi.

"Tidak sedikit yang kita temukan banyak kegaduhan ketika pilkada. Kader sendiri maju kemudian diberikan beban oleh partainya sendiri. Sedangkan di NasDem tidak diberikan (beban) apa-apa. Itu cerita mereka dari mulut ke mulut," jelasnya 

Daya tarik lain yaitu suasana internal NasDem tenang dan nyaman. Pasalnya, semua kader membaur tanpa ada kelompok kecil di dalamnya.

"Di partai ini tidak ada kelompok, tidak ada faksi, semua orang berada dalam satu komando Pak Surya Paloh. Sehingga antara satu yang lain tidak saling mencurigai," pungkasnya. (OL-8)

BERITA TERKAIT