KEPALA Staf TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal Fadjar Prasetyo menyebut penggunaan drone atau pesawat nirawak dalam perang sebagai game changer. Itu disampaikannya saat menanggapi perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia belakangan ini.
"Jadi memang sangat menarik peperangan modern ini. Apa yang terjadi di Ukraina dan sebelumnya di Azarbaizan, Karabakh," ujar Fadjar di Mabes TNI AU, Jakarta, Jumat (4/3.)
"Penggunaan teknologi udara menjadi game changer, betul sekali," sambungnya.
Fadjar mengklaim pihaknya telah mengikuti perkembangan teknologi udara. Ia menyebut, TNI AU sendiri sebenarnya telah membentuk satuan-satuan pesawat tanpa awak.
"TNI Angkatan Udara sudah mengikuti dan membentuk satuan-satuan pesawat tanpa awak. Ke depannya, tergantung oleh dinamika global," tandas Fadjar.
Baca juga: Survei: Mayoritas Publik Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Lebih lanjut, ia mengatakan perang Ukraina dan Rusia sedikit banyak memengaruhi alat utama sistem persenjataan (alutsita) TNI AU. Kendati demikian, dalam hal perawatan pesawat, pihaknya telah menyiapkan skema jangka panjang. Diketahui, TNI AU memiliki kekuatan pesawat tempur buatan Rusia, Shukoi.
"Jadi beberapa suku cadang sudah kita beli dari beberapa waktu yang lalu. Untuk ke depan kita sama-sama mencermati keadaan," jelasnya. (Tri/OL-09)