05 December 2021, 16:11 WIB

Kiai Muda Suarakan Penguatan Solidaritas NU


mediaindonesia.com |

KIAI muda Nahdlatul Ulama (NU) Irwan Masduki atau Gus Irwan menilai, NU saat ini menghadapi tantangan solidaritas organisasi. Tokoh asal Mlangi, Yogyakarta, tersebut berharap, NU tetap solid sebagai modal untuk mewujudkan solidaritas global.

"Saya percaya NU mampu melakukan solidaritas organisasi dan solidaritas global. Penting bagi NU untuk melakukan regenerasi,” ujar Ketua Aswaja Center Provinsi DI Yogyakarta itu dalam keterangan pers, Minggu (5/12/2021). 

Sebelumnya, para kiai muda pesantren NU dari berbagai daerah di Pulau Jawa bertemu di Pondok Pesantren Al Anwar Maron Loano asuhan KHR Mahfudz Hamid, di Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (4/12/2021) kemarin. Pertemuan itu mengusung tema Muktamar NU dan Kebutuhan Tajdid Jam'iyah Menyambut Satu Abad NU dan dihadiri sekitar 70 peserta. Adapun Muktamar ke-34 NU akan digelar di Lampung. 

Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatuttholibin Tayu Pati KH Ahmad Nadhief Abdul Mujib menyampaikan, NU perlu melakukan pembaharuan memasuki 100 tahun yakni dari sisi kepengurusan dan pengelolaan organisasi. Gus Nadhief juga mengajak para peserta Muktamar NU agar senantiasa taat kepada arahan dan kebijakan pemimpin tertinggi di NU. “NU harus taat kepada pimpinan tertingginya dalam hal ini, Rois Aam. Maka penting dalam agenda Muktamar ini patuh pada dawuh dan kebijakan Rois Aam,” ungkapnya.

KH Aunullah A'la Habib menilai, dibutuhkan pemimpin yang muda, berwawasan luas, enerjik, visioner, memahami pentingnya kaderisasi dan mampu mengorganisasi untuk menahkodai NU yang penuh dengan tantangan, baik dalam skala nasional maupun internasional. "Seperti sosok Kiai Yahya Cholil Staquf, misalnya," tegas Gus Aun dari Doglo Boyolali. 

KH Luthfi Thomafi dari Lasem, Rembang, menambahkan, acara ini dilaksanakan dalam rangka menyambut muktamar sebagai bentuk kegembiraan para kiai muda pesantren. Muktamar NU sebagai ajang membicarakan ide, program dan gagasan-gagasan besar bukan arena untuk saling menyerang dan menghina karena NU adalah jam'iyah terbesar di Indonesia. (RO/A-3)

BERITA TERKAIT