WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau yang akrab disapa Ariza mengungkapkan pihaknya tak mau berkomentar lebih jauh soal pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menganggap Pilgub sengaja diundur ke 2024 bersamaan dengan Pilpres dan Pileg. Ariza tak ingin berpikir lebih jauh soal hal-hal politik.
"Saya tidak mau komentar soal politik, soal Pilkada apalagi pilpres. Terlebih ini masih jauh 2024, mari kita hormati demokrasi di Jakarta, (agar) menjadi bagian yang menyejukkan, membuat Jakarta lebih aman lagi lebih kondusif lagi," kata Ariza di Jakarta, Sabtu (9/10).
Ia juga minta kepada berbagai pihak agar tak terlalu sibuk membicarakan politik. Misalnya soal pemilihan presiden yang menurut dia masih lama yakni pada 2024. Mantan anggota DPR RI itu minta seluruh pihak mementingkan pekerjaannya masing-masing agar bisa sama-sama membangun dari pusat hingga ke pelosok daerah.
"Mari kita kurangi, hindari, kesibukan politik. Apalagi urusan pilpres masih lama. Pak Jokowi belum lama dilantik jadi presiden dua kali masa sudah mikirin pilpres lagi ya. Mari kita kerja mendukung program Pak Jokowi kebijakannya pemerintah pusat dan mendukung Pak Anies di Jakarta. Mari kita dukung pemimpin-pemimpin di seluruh Indonesia, bupati, wali kota, sampai kepala desa agar semua daerahnya aman makmur sejahtera ya," imbuhnya.
Baca juga: Jokowi Pastikan Kesiapan Bali jadi Tuan Rumah KTT G20
Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan dalam acara Workshop Nasional DPP PAN yang disiarkan di akun Youtube PAN TV, Rabu (6/10), menyebut ingin kembali bertarung di Pilkada DKI Jakarta jika tidak diundur ke tahun 2024. Anies mengakui sudah mempersiapkan agar pada tahun terakhir masa jabatannya dimanfaatkan untuk kampanye jika Pilkada DKI masih diselenggarakan pada 2023.
“Dulu rencananya nanti tahun terakhir, (kalau ada pilkada tahun 2023), baru mulai kampanye,” ujar Anies.
Sayangnya, harapan Anies pupus karena Pilkada DKI menurutnya telah diundur ke 2024. Untuk itu, pada tahun terakhir masa jabatanya, Anies akan memanfaatkan momentum tersebut dengan terus bekerja menuntaskan program-program yang sudah dicanangkan.
“Ternyata enggak ada pilkada tahun depan. Jadi ya sudah, kita kerja terus saja, gitu kan. Enggak ada kampanye tahun depan. Kalau ada pilkada tahun depan kita kampanye, tetapi karena enggak ada pilkada ya sudah kita terusin saja kerja sampai akhir,” ungkap Anies.
Sebelumnya, loyalis Anies, Geisz Chalifah menyebut ada aksi penjegalan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menjelang Pemilu 2024.
“Pertama, elektabilitas Anies yang tinggi, Pilkada Jakarta 2022 diundur ke 2024, sehingga begitu jabatan Anies sebagai gubernur Jakarta selesai di 2022, Anies tak dapat mengikuti Pilkada Jakarta untuk memperpanjang masa jabatan,” katanya.
Dihubungi terpisah, Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politikus PDI Perjuangan Prasetyo Edi Marsudi membantah Pilgub sengaja diundur ke 2024 untuk menjegal Anies. Pras, sapaan akrabnya, menjelaskan Pilkada yang dibarengin dengan Pilpres dan Pileg adalah amanat UU No 10 tahun 2016. UU itulah yang juga menjadi dasar penyelenggaraan Pilkada 2017 yang mengantarkan Anies ke kursi gubernur saat ini. (OL-4)