FUNGSIONARIS Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD-PD) Willem Frans Ansanay mengaku miris atas sikap arogansi yang dipertontonkan oleh pendukung Agus Harimurti Yudhoyono yang ingin membubarkan Haul Para Pendiri.
Mantan anggota Demokrat ini menjelaskan, sikap arogansi yang ditunjukkan loyalis Agus Harimurti tersebut sangat bertentangan dengan apa yang telah diajarkan oleh para Pendiri Partai Demokrat.
"Acara haul yang diselenggarakan oleh Para Pendiri tersebut tidak mewakili DPP Partai Demokrat KLB Deli Serdang maupun versi Cikeas," kata Frans di Jakarta, Sabtu (11/9).
Mereka yang mendirikan Partai dan menghantarkan SBY hingga duduk di kursi empuk selama 10 tahun. Jadi sangat aneh dan memalukan ketika pengikut putra SBY ingin membubarkan haul tersebut. Apakah itu yang diajarkan oleh kubu Agus Harimurti? Apakah itu yang disebut partai terbuka yang mengedepankan demokrasi?
Frans juga membandingkan, ketika kubu Agus Harimurti mengadakan acara HUT kemarin, para pendiri juga tidak cawe-cawe dan membuat aksi. Itulah sikap yang yang sangat demokratis yang ditunjukkan oleh pendiri.
Harus diingat, Partai Demokrat Ada karna perjuangan dan keringat bercampur darah para Pendiri.
Karena itu, sambungnya, saya sangat miris dan malu melihat sikap arogansi yang ditunjukkan oleh loyalis Cikeas yang ingin membubarkan acara haul Pendiri.
"Apalagi, sikap bar-bar tersebut dihadiri anggota DPR RI dan Bupati Lebak," bebernya.
Akibat sikap arogansi yang dipertontonkan oleh Anggota DPR RI dan Bupati itu, publik dapat melihat kualitas dari mereka.
Jadi, Analoginya, Sambung Frans, Ibu Kandung merayakan Ulang Tahun anaknya, tapi ibu tirinya marah-marah.
"Jika Kubu Cikeas cerdas, seharusnya AHY hadir dalam acara haul tersebut. Itu akan berdampak sangat positif baginya. Bukan datang dan menunjukkan sikap arogansi dan bar-bar seperti itu. Katanya menjunjung tinggi demokrasi, tapi Haul Pendiri kok Mau dibubarkan, apakah itu demokrasi yang dianut Kelompok Cikeas," tanya Frans. (OL-13)