NOVEL Baswedan merupakan salah satu pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). Perjalanan Novel sebagai penyidik pun dikaitkan dengan Ketua KPK Firli Bahuri, yang juga sama-sama dari jalur kepolisian.
Dalam wawancara dengan Kick Andy Double Check yang tayang di Metro TV, Firli pun memberikan jawaban terkait isu tersebut.
Tanya (T): Banyak orang membenturkan Anda dengan Novel Baswedan. Padahal Anda berdua sama-sama Polisi. Apakah Anda merasa ada yang mengadu domba, atau memang Anda berdua punya persoalan pribadi?
Baca juga: Banyak Spekulasi Soal TWK, Ini Penjelasan Firli Bahuri
Jawab (J): Saya tidak tahu mengapa media banyak sekali membuat berita atau komentar tentang itu. Saya pastikan Novel adalah adik kelas saya, dia angkatan 98, saya angkatan 90. Artinya, saya dan dia tidak ada persoalan dan saya tidak ingin mengumbar kedekatan saya ke dia.
Misalnya pernah juga saya memperhatikan dia, kalau itu dianggap perhatian, kalaupun tidak, ya tidak masalah juga. Misalnya saya pernah menemani dia ke Singapura berobat mata. Saya sering tanya sama dia, apakah setelah itu bisa dilanjutkan di sini, atau apakah bisa dilanjutkan ke Jepang pengobatannya dan sebagainya. Saya juga pernah beberapa kali ke rumahnya, main sama anaknya. Anaknya namanya Umar.
Baca juga: Firli Tepis Tudingan Mangkir dari Panggilan Komnas HAM
T: Sampai sedekat itu?
J: Saya tidak ingin mengatakan dekat atau tidak dekat, tapi begitu faktanya. Novel pernah beberapa kali lihat saya di TV dan Umar komentar. Artinya Umar si kecil itu kenal saya. Saya kira begitu, jadi tidak ada perseteruan. Kenapa juga kita harus berseteru?
T: Itu kan sebelum kejadian 75 pegawai KPK tak lulus. Setelah pengalihan dan Novel Baswedan tidak lulus, bagaimana hubungan Anda dengan Novel?
J: Saya sampai hari ini memposisikan bahwa semua itu murni hubungan pekerjaan. Jadi saya tidak ingin masuk yang di luar pekerjaan. Saya kira begitu. (OL-11)