KETATNYA perolehan suara antar Caleg di Dapil DKI Jakarta II yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri harus menjadi perhatian serius Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Khususnya terhadap penyelenggaraan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di PPLN Kuala Lumpur.
PSU di PPLN Kuala Lumpur tersebut meliputi Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Putrajaya, Negeri Selangor, Negeri Perak, Negeri Terengganu dan Negeri Kelantan. PPLN Kuala Lumpur sendiri mengirimkan 257.121 amlop surat suara kepada pemilh.
"Terus terang kalau ini tidak diawasi secara baik maka potensi kecurangan atau jadi bancakan Caleg ini akan terjadi karena perolehan suara Dapil DKI II ini ketat sekali, baik antar Caleg sesama partai atau pun antar Partai politik," kata Peneliti Senior Formappi Lucius Karus di Jakarta, Rabu (15/5).
Apalagi, kata dia, angka pemilihnya juga sangat signifikan yaitu 250 ribuan pemilih.
"Ini tidak boleh dianggap remeh dan harus betul diawasi sheingga tidak ada praktek kotor jual beli suara seperti yang banyak dikeluhkan selama ini khusus untuk di Luar Negeri," tambahnya.
Baca juga: Caleg NasDem Davin Kirana Raih Suara Terbanyak di Kuala Lumpur
Berdasarkan data yang dhimpun Formappi, penyelenggaraan PSU di PPLN Kuala Lumpur yang menggunakan pos sangat rentan untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Siapa yang bisa menjamin amlop surat surat suara betul-betul sampai di tangan pemilih. siapa juga yang menggaransi bahwa pemilih mengirim balik amlop surat suara yang sudah dia terima? Sistem ini rentan disalahgunakan jika tidak betul diawasi," tegas Lucius.
Menurut catatan Formappi kata Lucius, berdasarkan hasil rekapitulasi suara di tingkat Kota Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Sebagian Besar Luar Negeri (kecuali PPLN Kuala Lumpur), PDIP mengantongi jumlah suara (Suara caleg ditambah suara partai) sebanyak 595.091, disusul PKS sebanyak 477.480, kemudian Gerindra sebanyak 391.102, menyusul Golkar sebanyak 162.672.
Setelah Golkar, perolehan suara terbanyak kelima berada di tangan partai demokrat sebanyak 142.890, PKB sebanyak 126.293, PAN 118.204, dan Nasdem 109.212.
"Melihat komposisi ini, maka perkiraaan kursi Dapil DKI II adalah PDIP 2 kursi, PKS 2 Kursi, Gerindra 1 Kursi, Golkar 1 Kursi dan Demokrat 1 kursi. Peta ini tentu saja bisa berubah dengan hasil PSU di PPLN Kuala Lumpur ini karena ada 257 ribu suara di sana. Sehingga kami harap sekali Bawaslu benar-benar memantau sehingga PSU ini berjalan jujur dan adil," pungkas Lucius.
Sebelumnya Bawaslu memerintahkan PPLN Kuala Lumpur melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan pemungutan suara ulang (PSU) bagi pemilih di Kuala Lumpur, Malaysia, melalui metode pos. Hal itu sebagai respons atas polemik perihal adanya surat suara tercoblos sebelum pemungutan suara di TPS di Malaysia pada 14 April lalu. (A-4)