19 December 2022, 01:40 WIB

Piala Dunia 2022 Antara Citra dan Reputasi


Chaerul Tamimi, praktisi kehumasan dan dosen Fikom IISIP Jakarta |

USAI sudah mega event sepak bola terbesar sejagat dengan Argentina menjadi jawara setelah menaklukkan juara bertahan Prancis di Lusail Iconic Stadium, Qatar, Senin (19/12) dinihari.

Ada banyak catatan, ada banyak kesan, ada banyak duka dan bahagia. Bahagia karena tim kesayangan jadi juara, duka karena tim tercinta tak juara. Lantas apa yang didapat Pemerintah Qatar setelah sukses sebagai penyelenggara acara ini. Dari sisi public relations (PR) jawabnya citra dan reputasi yang diperoleh. Terlebih pada awalnya Pemerintah Qatar sebagai negara penyelenggara ditentang banyak pihak. 

Mereka tidak yakin bahkan meragukan kemampuan Qatar menggelar acara sekelas dunia ini. Negara kaya minyak ini tak mau gagal dan menggelontorkan Rp3.400 triliun untuk menjadi tuan rumah. Inilah  alokasi dana terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan Piala Dunia atau bisa disetarakan dengan 21 kali gelaran serupa di negara lain. 

Berapa keuntungan yang diperoleh Qatar dari penyelenggataan ini? Banyak informasi menyebutkan mereka mendapatkan Rp117 triliun lebih. Memang tidak sebanding dengan gelontoran alokasi anggaran sebagai tuan rumah. Tapi bagi negeri sekaya Qatar hal itu tak bakal memusingkan. Ada keuntungan lain yang sudah diperhitungkan negeri petro dolar tersebut.

Keuntungan lain

Selain dari sudut pandang PR, Piala Dunia membuka peluang Qatar untuk memajukan pariwisata, perekonomian hingga perdagangan. Ajang ini telah menjadi communication bridge antara Qatar dan dunia internasional yaitu sebagai penghubung untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, yang selama ini kurang mengenal Qatar secara dekat, atau bahwa antipati terhadap negara itu.
    
Event Piala Dunia merupakan salah satu kegiatan yang dapat mewujudkan citra, reputasi, dan mutual understanding. PR, citra, dan reputasi saling berkaitan. Dalam salah satu definisi yang ada, PR diartikan sebagai proses interaktif yang membentuk opini publik, menguntungkan kedua belah pihak, meningkatkan pemahaman, memotivasi, dan meningkatkan keterlibatan publik. 

Citra merupakan kesan seorang terhadap suatu objek sesuai dengan pengetahuan dan pengertiannya perihal fakta atau fenomena. Cara seseorang menyikapi suatu objek bisa menjadikan petunjuk bagaimana citra objek pada orang tersebut. Perilaku tidak terubah secara langsung melalui komunikasi, namun cenderung memengaruhi lingkungan dalam membangun persepsi. 

Reputasi berkembang secara konstan dan dinamis, penilaian dapat dilakukan dengan melihat dan menilai reputasi perusahaan melalui orang-orang yang tidak berhubungan langsung dengan perusahaan. Reputasi dapat diartikan sebagai 'opini publik'. Masalahnya adalah reputasi individu atau organisasi dapat bervariasi pada tiap orang. 

Penguatan citra

Ketiga tujuan PR itu akan berdampak pada lingkungan, sosial budaya, politik, pariwisata, dan ekonomi. Mutual understanding Qatar berhasl mempromosikan diri sebagai negara tujuan wisata kepada penduduk dunia. Herbig dan Milewicz mendefinisikan reputasi ialah penghargaan yang didapat oleh perusahaan sebab adanya keunggulan pada perusahaan, seperti kemampuan yang dimiliki, kemudian perusahaan akan terus membuat dirinya menciptakan hal-hal yang baru bagi pemenuhan kebutuhan konsumen.
    
Citra Qatar yang selama ini dicap sebagai negara keamiran yang tertutup pupus sudah. Mereka yang datang untuk melihat pertandingan mulai di bandara disambut dengan keramahtamahan penduduknya. Suguhan makanan khas negara kaya itu, peta lokasi wisata, kado istmewa di bangku stadion yang berisi perangkat salat, hingga minyak wangi sebagai salah satu cara menyampaikan keramahtamahan budaya dan ajaran Islam. 

Panitia mengumandangkan azan setiap masuk waktu salat lima waktu, memberikan hijab gratis bagi wanita yang belum memakainya, dan membagi-bagikan buku tentang Islam. Citra Qatar sebagai negara Islam berhasil mencuri perhatian luar biasa warga dunia.

Dampak lain dari Piala Dunia kali ini adalah investasi dan citra jangka panjang. Investasi jangka panjang akan membawa kepercayaan dunia untuk bekerja sama dan menanamkan modal di negara itu. Sedangkan citra jangka panjang sangat berperan untuk mendapatkan kepercayaan internasional. Pemerintah Qatar berhasil mengambil hati dan mengubah opini publik dunia, bagi mereka yang datang dan yang menonton di ratusan jaringan media di seluruh dunia.

Data dari FIFA menyebutkan jumlah penonton di stadion mencapai 2,45 juta. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penonton Piala Dunia Rusia 2018 sebanyak 2,17 juta penonton. Rata-rata tingkat keterisian stadion mencapai 96%. Selamat kepada Pemerintah Qatar. Selamat kepada pencinta sepak bola di seluruh jagat raya. Tentu saja selamat kepada sang juara.

BERITA TERKAIT