TUNGGAL putra Indonesia Jonatan Christie mengaku masih butuh sejumlah perbaikan agar bisa tampil prima di babak final Hong Kong Terbuka 2023 di Kowloon, Minggu (17/9).
Menurut unggulan kelima itu, permainannya di laga semifinal, Sabtu (16/9), masih banyak kekurangan dan diharapkan tidak terulang di laga pamungkas.
"Dari pertandingan hari ini masih banyak yang harus diperbaiki terutama ketika poin-poin unggul, masih kurang tenang, masih kurang disiplin, dan kurang berani penggunaan pukulannya. Sempat beberapa kali malah jadi ragu-ragu dan lawan lebih leluasa untuk mengontrol pertandingan," ujar Jonatan melalui informasi resmi PP PBSI, Sabtu (16/9).
Baca juga: Kekuatan Mental Jadi Kunci Apri/Fadia Melaju ke Final Hong Kong Terbuka
Jonatan menjadi wakil tunggal putra Indonesia yang mampu mencapai babak final usai melewati hadangan Ng Tze Yong di semifinal, Sabtu (16/9).
Wakil Indonesia itu menundukkan pebulu tangkis Malaysia dengan tiga gim 21-19, 21-23, dan 21-13.
Ia menuturkan, awalnya, tidak menyangka bisa melaju hingga babak final turnamen BWF Super 500 tersebut karena berkaitan dengan kondisi fisiknya yang kurang baik dari turnamen sebelumnya.
Baca juga: Tersingkir di Semifinal Hong Kong Terbuka, Gregoria Fokus Pulih Cedera dan Tampil di Asian Games
"Puji Tuhan, berkat Tuhan yang luar biasa. Jujur, dari pertama datang ke Hong Kong ini dalam kondisi yang belum tahu bisa main atau tidak. Kondisi otot perut yang saat itu tidak enak tapi berjalannya waktu Tuhan bantu pulihkan," ungkapnya.
Jonatan berpeluang mengamankan semifinal dengan dua gim langsung, namun harus kehilangan keunggulan pada gim kedua setelah Tze Yong membalikkan keadaan.
Jonatan, yang semula unggul 16-12, mampu dikejar lawan yang merebut lima poin secara beruntun. Situasi tersebut membuat mental Jonatan goyah sehingga tidak bisa mempertahankan strategi yang awalnya solid.
"Di gim kedua, sisi negatifnya memang itu tidak boleh dilakukan, saya harus belajar lagi. Tapi sisi positifnya ketika itu terjadi, di gim ketiga, mental saya tidak drop dan bisa fokus lagi. Itu sesuatu yang bisa menjadi nilai plus tadi," tuturnya.
Jonatan sempat berharap akan terjadi laga All Indonesia Final dengan kehadiran Anthony Sinisuka Ginting di babak final. Namun, harapan tersebut tak terwujud karena langkah Ginting dihadang Kenta Nishimoto asal Jepang setelah kalah dua gim langsung 13-21 dan 15-21. (Ant/Z-1)