PRESIDEN Komite Olimpiade Prancis (CNOSF) Brigitte Henriques mengundurkan diri dari posisinya, Kamis (25/6), kurang lebih satu tahun jelang Olimpiade 2024 yang akan digelar di Paris.
Henriques, seperti dilansir dari Antara, mengumumkan keputusannya untuk mundur pada pembukaan sidang umum CNOSF.
"Astrid Guyart, Sekretaris Jenderal CNOSF, akan meneruskan tugas kepemimpinan itu selama periode transisi dan harus mengumpulkan Dewan Direktur yang akan menunjuk presiden dari salah satu anggotanya dalam tiga pekan ke depan," demikian pernyataan resmi CNOSF.
"Brigitte Henriquez meminta para anggota gerakan-gerakan olahraga untuk tetap menjalankan tugas-tugas esensial dan penting yaitu kesuksesan penuh penyelenggaraan Olimpiade Paris dan Paralimpiade pada 2024."
Baca juga: Usai Raih Emas SEA Games, Tsabitha Tegaskan Tekad Tampil di Olimpiade Paris 2024
Henriques merupakan mantan pemain timnas sepak bola Prancis dan menjadi perempuan pertama yang memimpin gerakan olahraga Olimpiade Prancis. Sebagai Presiden Komite Olimpiade Prancis, Henriques terlibat langsung dalam persiapan Olimpiade 2024 yang sangat besar, rumit, dan mahal.
Sebelum mundur dari jabatannya, Henriques telah meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk melakukan audit internal terhadap CNOSF di tengah percekcokannya dengan mantan Sekjen Didier Seminet.
Henriques juga terlibat perseteruan internal dengan pendahulunya yaitu Denis Masseglia yang mengkritik keras kepemimpinan Henriques.
Mundurnya Henriques, yang juga mantan Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Prancis, menambah daftar drama dalam dunia olahraga negara itu dalam satu tahun terakhir.
Baca juga: Harga Tiket Olimpiade Paris 2024 Mahal, Slogan Games for All Dicemooh
Sejumlah federasi seperti sepak bola, rugby, senam dan tenis di Prancis telah diguncang skandal. Dua pengunduran diri yang menjadi sorotan adalah saat lengsernya Presiden Federasi Sepak Bola Noel Le Graet pada Februari menyusul tuduhan kekerasan seksual dan psikologis.
Kemudian mantan Menteri Olahraga Prancis dan pelatih rugby Bernard Laporte juga mundur dari jabatannya sebagai Presiden Federasi Rugbi Prancis pada Januari setelah terbukti terlibat korupsi, beberapa bulan sebelum Prancis menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugbi. (Z-6)