PERNAHKAH Anda mendengar tentang fullball? Menurut laman resmi officialfullball.com, fullball adalah jenis olahraga yang dimainkan 2 (dua) tim dengan masing-masing tim terdiri dari 5 (lima) pemain.
Tujuan setiap tim adalah mencetak poin dengan mencetak gol atau mengenai target lawan dengan bola menggunakan tangan atau kaki dan mencegah tim lawan mencetak gol. Pertandingan dipimpin oleh wasit, petugas meja, dan seorang komisioner, jika ada.
Fullball menjadi hasil nyata dari coretan Rizky Arief Dwi, yang juga merupakan CEO dan founder merk parfum lokal HMNS. Bersama dengan 4 kawan lainnya yakni Imam, Timothy, Ari, dan Ilham, Rizky merealisasikan ide yang ia dapat saat menonton sebuah dokumenter FIFA dan NBA.
Baca juga: Gaya Hidup Sehat Meningkat, Startup Fit Hub Siap Buka 10 Gym Baru
"Ide sendiri terlahir pada 2022, tepatnya pada November dari Rizky Arief," ungkap Imam, salah satu co-founder fullball yang ditemui di The Saintuary Sports Hub, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5) lalu.
"Dia lagi jalan ke Singapura, di atas pesawat itu dia dapat ide. Dia lagi nonton dokumenter tentang FIFA dan NBA, pengembangan olahraga, dia terpikir, kayanya Indonesia punya kemampuan untuk bikin olahraga baru. Setelah itu, dia akhirnya coret-coret untuk blueprintnya, dia langsung chat saya untuk dimintakan kesediaan saya untuk gabung bikin olahraga baru yang namanya fullball," terangnya.
Meskipun dibuat oleh anak muda Indonesia, para pendiri fullball tetap ingin menggunakan bahasa Inggris sebagai namanya. Tujuan dari penamaan tersebut adalah agar dapat go internasional.
Baca juga: Greysia Polii Investasi di Startup Olahraga Ayo Indonesia
"Kita tidak mau hanya terkenal di Indonesia saja tapi bisa go internasional dan semoga saja doain kalo misalnya ada kesempatan, kita bisa masuk Asia, dan kalau memang sudah besar, bisa masuk Olimpiade," jelas Imam.
Dengan niat dan kerja sama, mereka akhirnya dapat membuat olahraga ini. Imam menilai bahwa warga Indonesia sangat mencintai olahraga.
"Kenapa kita selama ini terpaku untuk menggunakan olahraga luar, padahal kita punya kemampuan untuk bikin suatu olahraga di mana anak-anak Indonesia pun bisa melestarikan dan membesarkan nama olahraga itu sendiri," tutur Imam.
Itulah sebabnya mereka benar-benar menaru niatnya untuk fullball.
"Jangka waktu dari ide pertama sampai akhirnya kita berniat untuk bikin rulesnya itu hanya 3 bulan, jadi kita mulai start bikin rules itu Februari, bener-bener kita niatin untuk bikin rules di mana nanti anak-anak itu main sudah ada aturan, tidak hanya tentang asal-asalan bermain tapi sudah ada aturannya," ungkapnya.
Di laman resmi mereka juga tertera peraturan main fullball dalam 140 halaman dan dengan 2 bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Berikut adalah beberapa peraturan dan informasi mengenai fullball.
Alat dan aksesoris dalam Fullball
Untuk bisa memainkan Fullball, dibutuhkan alat berikut:
1. Fullball Target.
Sebuah tiang yang dipasangkan di atas mistar gawang. Jika berhasil mengenai bola ke target akan mendapatkan 2 poin jika menggunakan lemparan, dan 3 poin jika menggunakan tendangan.
2. Bola Fullball.
Bola dengan karakteristik yang bouncy, ringan, dan tidak sakit jika dibenturkan secara kuat ke tubuh pemain. Ukuran bola 5, mendekati bentuk & pola bola voli.
Mencetak Poin
Dalam Fullball, terdapat 2 cara untuk mencetak poin; dengan menendang bola ke gawang atau mengenai target dari luar hand zone atau melempar bola mengenai target.
Perhitungan poin
Dalam permainan Fullball terdapat 3 jenis poin:
- 2 poin diberikan jika pemain melempar bola mengenai target lawan
- 2 poin diberikan jika pemain menendang bola ke gawang lawan dari luar hand zone
- 3 poin diberikan jika pemain menendang bola dan mengenai target lawan dari luar hand zone
Lapangan
Ketentuan lapangan yang compatible untuk permainan Fullball:
- Rata, halus, tidak ada hambatan untuk memantulkan bola
- Bisa menggunakan lapangan futsal atau lapangan basket (yang ada gawangnya, biasanya gabungan futsal & basket dalam 1 lapangan yang sama)
- Garis hand zone dengan radius 7 meter dari mulut gawang
- Garis red zone dengan jarak 1 meter dari mulut gawang
- Dipasangkan “target” di tengah mistar kedua gawang
Kemudian untuk hak paten dari fullball sendiri sudah dilakukan oleh pihak founder dan co-founder.
"Sudah proses HAKI-nya, targetnya, bolanya, nama kita, rulesnya juga sudah kita masukin juga," ujarnya.
Selanjutnya mereka juga sedang mengupayakan agar fullball dapat masuk ke KONI.
"Doain juga kedepannya kita masuk ke KONI, persyaratannya dibutuhkan 10 daerah, untuk sekarang kita bersyukur daerahnya sudah berkembang, selain di Jakarta, ada di Bandung, Cilegon, Malang, dan Bali," jawabnya.
Beberapa daerah seperti Depok, Bojonegoro, dan Kab. Semarang juga sedang proses untuk pembentukan komunitas fullball di sana. (Z-1)