18 April 2023, 15:31 WIB

Tenis Meja Dicoret, PB PTMSI Kecewa tidak Bisa Berpartisipasi di SEA Games 2023


Budi Ernanto |

KETUA Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Peter Layardi Lay amat sangat menyayangkan keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo yang mencoret tenis meja dari daftar cabang olahraga yang akan diikuti Indonesia di SEA Games 2023.

Padahal tenis meja dinilai punya potensi besar untuk ikut menyumbang medali emas di SEA Games yang tahun ini akan digelar di Kamboja pada bulan depan.

"Ini keputusan yang merugikan cabang tenis meja dan juga kontingen Merah Putih di SEA Games Kamboja. Atlet tenis meja terbaik Indonesia seluruhnya telah bersatu menjalani pelatnas di bawah koordinasi PB PTMSI. Dan seluruh atlet pelatnas penuh semangat menjalani latihan keras karena mereka optimistis di SEA Games Kamboja minimal dapat mempersembahkan dua medali emas untuk kontingen Indonesia," kata Peter dalam keterangan resminya, Selasa (18/4).

Baca juga: KONI Tegaskan PB PTMSI Pengurus Sah Olahraga Tenis Meja Nasional

"Eh, tiba-tiba keluar keputusan Menpora baru mencoret tenis meja yang sebenarnya para atletnya sudah bersatu dan punya tekad sama untuk mengibarkan kembali kejayaan Merah Putih di SEA Games Kamboja dengan mempersembahkan minimal dua medali emas," sambung Peter.

"Kami sangat menyayangkan keputusan ini dan atlet pelatnas tenis meja merasakan hal serupa. Jerih payah menjalani latihan keras di pelatnas tidak dipayungi Menpora Dito dengan diberangkatkan ke SEA Games Kamboja dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempersembahkan kepingan medali emas untuk kontingen Indonesia," ujarnya lagi.

Baca juga: Kwon Hyuk akan Ramaikan Liga Tenis Meja Indonesia

Ditambahkan Peter, apalagi alasan pencoretan akibat dualisme. "Jelas tidak tepat. Sebab sudah pernah diselesaikan oleh Menpora Imam Nahrawi dan KONI juga sudah menegaskan dengan surat penegasan ke Menpora serta sudah banyak putusan pengadilan yang mengatakan hanya PB PTMSI yang sah di bawah kepemimpinan saya," ucap Peter.

"Kok malah sekarang dimunculkan lagi dengan menyebut dualisme. Saya menduga ada yang memberikan masukan yang salah kepada Menpora Dito dan lagi-lagi atlet tenis meja yang sudah bersatu dan disiapkan di pelatnas kini kembali jadi korban. Padahal, tuan rumah Kamboja telah berkomunikasi terus dengan PB PTMSI agar atlet Indonesia bisa main di SEA Games Kamboja. Mereka menyatakan tanpa Indonesia tenis meja tidak ramai atau kurang kompetitif," terang Peter. (Z-6)

BERITA TERKAIT