SETELAH sukses dengan ajang MotoGP Mandalika Nusa Tenggara Barat pada 2022, tahun ini Indonesia akan menggelar ajang balap perahu listrik atau F1 Powerboat World Championship (F1 H2O) di Danau di Danau Toba, Sumatra Utara pada 25-26 Februari 2023.
Perhelatan ini merupakan program di bawah naungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang dipercayakan kepada InJourney sebagai event organizer. Agenda sport tourism ini sekaligus untuk memamerkan keindahan Danau Toba yang menjadi salah satu destinasi prioritas Indonesia ke internasional.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono menjelaskan telah menyiapkan dua tempat nonton F1 Powerboat. Tempat pertama di sekitar race venue dengan kapasitas 2.000 penonton dan Bukit Pahoda dengan kapasitas 1.500 penonton.
Pembeli akan mendapat 2 days pass jika membeli tiket di venue dengan harga Rp 500 ribu. Sedangkan bagi yang ingin menonton F1 Powerboat dari Bukit Pahoda akan dikenakan biaya sebesar Rp50 ribu.
“Ada 2 days pass di race venue yang hanya bisa dibeli di loket.com dan dibuka pada 7 Februari 2023 dengan harga Rp 500 ribu," ujar Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, dalam konferensi pers virtual, Jumat (3/2).
Untuk registerasi tiket, bagi pembeli dari Jabodetabek akan dikirimkan langsung wrist band, tidak ada titik penukaran. Untuk pembeli dari di luar Jabodetabek akan ditentukan titik penukaran tiket sampai tanggal 25 Februari. Untuk yang tiket pembelian tempat duduk di Bukit Pahoda akan berupa QR Code melalui gawai pintar, yang juga dibeli melalui loket.com.
“Mekanisme lengkap saat kami beritahukan di peluncuran penjualan tiket di tanggal 7 Februari, termasuk bagaimana cara penukarannya,” kata Maya.
Baca juga: Ini Harga Tiket F1 Poweboat Danau Toba
Sementara untuk fasilitas transportasi akan disediakan 30 mobil bus dari Kementerian Perhubungan untuk pengantaran ke titik penjemputan dan penurunan yang berjarak 600 meter dari area menonton.
Penonton yang menyaksikan balapan perahu dari tribun tidak membutuhkan teropong karena hanya berjarak 100 meter dari race venue. Namun teropong dibutuhkan bagi penonton yang menyaksikan balapan dari Bukit Pahoda, bukit-bukit lain maupun kafe sekitar.
InJourney akan menyediakan beberapa teropong bagi mereka yang menonton dari Bukit Pahoda, juga menyediakan layar LED besar, termasuk disediakan di Lapangan Soposurung Balige.
“Sehingga acara balap perahu bisa ditonton dari layar LED untuk nonton bareng (nobar). Siaran langsung juga bisa disaksikan di Channel TV RCTI, TVRI dan YouTube.
Dalam skema pembatasannya, untuk race venue tribun dengan kapasitas 2.000 penonton akan dibatasi dengan pagar. Untuk Bukit Pagoda akan ada pembatasan pengunjung yang menonton hanya untuk 1.500 orang.
Alasan keselamatan menjadi utama bagi pembatasan penonton di area Bukit Pahoda. Namun sebenarnya masyarakat juga dibebaskan memilih menonton dari mana saja, seperti pinggir danau atau bukit-bukit lain dan kafe-kafe sekitar. Namun panitia tidak bisa memfasilitasi semua titik menonton.
“Kami akan mengkurasi titik-titik yang proper untuk menonton. Ada sekitar 7.000 tempat duduk lagi di luar kuota total 3.500 yang akan kami rilis. Kami juga dibantu Kemenparekraf untuk mengkurasi semua kafe yang ada di sekitar danau, bekerja sama dengan para komunitas dan lainnya untuk menyiapkan titik-titik menonton. Tapi pastinya bebas mau menonton dari mana saja dari lokasi danau karena ini acara pesta bersama,” kata Maya.
Fasilitas kuliner juga akan disediakan melibatkan puluhan UMKM, yang telah dikurasi menunya melalui dinas pariwisata. Sampai saat ini tribun dan podium penonton sedang dibangun, bersamaan dengan selesainya pembangunan dari wet paddock dan dry paddock.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Komunikasi dan Informatika, Septriana Tangkary menambahkan kehadiran event balapan internasional di kawasan Balige ini akan menjadi kebanggaan Indonesia. Karenanya dia berharap semua pihak, khususnya para jurnalis, bisa menggaungkan gelaran F1 H2O ini di media masing-masing.
"Dengan sudah ada informasi tiket ini yang tidak terlalu mahal, mulai dari Rp50 ribu, maka ini kesempatan kita untuk menyuarakan agar bersama-sama datang ke Danau Toba, khususnya di kawasan Balige,” tandas Septriana. (A-2)