PANITIA Hari Lahir Satu Abad Nahdlatul Ulama berharap gelaran Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU 2023 di Kota Surakarta, Jawa Tengah, mampu membentuk karakter santri yang mampu membangun Bangsa Indonesia.
"Selain sebagai wujud aktualisasi warga NU, kegiatan Porseni ini bisa menjadi titik awal kebangkitan olahraga di organisasi NU, setelah Liga Santri," ungkap Ketua Pelaksana Harlah Satu Abad NU, Zannuba Ariffah Chafsoh yang akrab dipanggil Yenny Wahid.
Menurut dia, dari ajang Porseni, diharapkan bisa menjadi kontribusi NU untuk mencetak lahirnya bibit atlet berpotensi, yang bisa disumbangkan untuk mencetak prestasi bagi cabang olahraga di Indonesia.
Yang jelas, lanjut putri kedua Gus Dur ini, santri atau nahdliyin sangat membutuh wadah untuk aktualisasi diri dan sekaligus menunjukkan eksistensi mereka ke dunia melalui olahraga.
Terkait perkembangan olahraga di organisasi NU, Yenny selaku Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mengaku telah memiliki bibit-bibit potensial khususnya di bidang panjat tebing, meski sejauh ini belum terwadahi di internal organisasinya.
"Akan kita wadahi, atlet saya ada yang sudah kelas dunia, menang kejuaraan dunia dan banyak anak-anak NU. Jadi sebetulnya sudah ada bibit-bibit itu. Tapi di pesantren belum dilombakan karena belum dikenal," terang dia.
Karena itu, tegas dia, NU akan pelan-pelan memperkenalkan ke sana. "Nanti akan ada partisipasi panjat tebing, salah satunya dalam pembukaan."
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Porseni NU 2023, Nusron Wahid melaporkan, total atlet yang mengikuti Porseni NU ini sebanyak 3.467 orang. Secara keseluruhan, ajang Porseni melibatkan 6.894 orang.
Pada bagian lain, Wali Kota Gibran Rakabuming Rakabuming Raka memberi respons positif terhadap gelaran Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) yang berlangsung pada 15-22 Desember 2023.
Dia menilai, Porseni NU 2023 ini memiliki dampak luar biasa bagi Kota Solo. Banyaknya orang yang datang dan terlibat dalam Porseni NU membuat warganya kecipratan berkah. (N-2)
