TURNAMEN Australia Terbuka 2023 akan menerapkan kebijakan pelonggaran baru. Penyelenggara mengumumkan para petenis yang akan tampil tidak perlu melakukan tes covid-19. Mereka pun tetap bisa bermain apabila tengah terkena covid-19.
Direktur turnamen yang juga CEO federasi tenis Australia Craig Tiley mengatakan pelonggaran itu menyesuaikan dengan kondisi yang saat ini berkembang.
"Ini adalah kondisi yang dinormalisasi bagi kami dan tidak berbeda dengan kriket. Jadi kemungkinannya bisa saja akan ada pemain yang bertanding ketika terkena covid-19," ujar Tiley.
Di Sidney pekan lalu, pemain kriket Matt Renshaw tetap tampil untuk Australia dalam pertandingan uji coba melawan Afrika Selatan setelah dinyatakan positif Covid-19. Sebab itu, kata Tiley, penyesuaian serupa dilakukan di Australia Terbuka.
Tahun lalu, para petenis yang tampil harus menjalani serangkaian protokol ketat. Mereka melakukan tes setiap hari dan mengisolasi diri jika positif covid-19.
Mereka juga harus menjalani vaksinasi. Kala itu juara sembilan kali Novak Djokovic terpaksa harus dideportasi sebelum turnamen karena ia tak divaksinasi.
Kali ini, para petenis tak diwajibkan menjalani tes maupum vaksinasi. Bagi mereka yang melakukan tes dan ternyata hasilnya positif, penyelenggara juga tak mewajibkannya untuk dilaporkan.
Meski begitu, petenis yang tengah dalam kondisi sakit tetap disarankan untuk berada di tempat.
"Kami telah melangkah lebih jauh dengan membuat rekomendasi untuk tetap (di tempat) saat Anda sakit," imbuh Tiley.
"Kami telah menjelaskan kepada para pemain kami, serta staf kami, jika ada yang merasa tidak sehat, tetap di rumah, staf medis kami akan terus memantau itu, dengan para pemain secara individu juga," pungkas Tiley. (OL-8)