Petenis putri nomor satu dunia Iga Swiatek berkeinginan menutup musim 2022 dengan mahkota juara WTA Finals. Di mana turnamen penutup musim itu akan segera bergulir di Texas, Amerika Serikat pada Selasa (1/11) WIB.
Tahun 2022 dapat dikatakan sebagai tahun yang indah bagi Swiatek, petenis Polandia itu tercatat merebut 8 gelar juara termasuk 2 gelar grand slam di Prancis Terbuka dan Amerika Serikat Terbuka.
Tak hanya mengoleksi sederet gelar juara, tahun ini juga menjadi tahun di mana dirinya menyandang title sebagai petenis nomor satu dunia, tepatnya pada 4 April 2022. Swiatek juga tercatat merebut 64 kemenangan dan hanya menelan 8 kekalahan sepanjang tahun ini.
"Saya sangat bersemangat memiliki kesempatan bertarung di WTA Finals. Saya merasa turnamen ini merupakan perayaan atas apa yang telah kami lakukan dalam setahun terakhir. saya bangga berada di sini dan saya siap memberikan yang terbaik untuk memperebutkan gelar juara," ucap Swiatek dikutip dari WTA, Minggu (30/11).
Di WTA Finals, Swiatek akan memulai pertarungan dari babak penyisihan group. Tergabung dalam Grup Tracy Austin, Swiatek bakal melakoni pertandingan fase grup melawan Coco Gauff (Amerika Serikat), Caroline Garcia (Prancis) dan Daria Kasatkina (Rusia).
Berbicara terkait persiapannya jelang turnamen, petenis berusia 22 tahun itu mengungkapkan telah mempersiapkan diri dengan baik. Sempat mengalami kelelahan setelah mengikuti dua turnamen berturut-turut di Ostrava Terbuka dan San Diego Terbuka awal bulan ini, Swiatek menyebut dirinya telah melakukan pemulihan dan siap untuk bertarung di WTA Finals.
"Persiapannya berjalan dengan baik. Kami melakukan semua yang kami rencanakan. Saya bisa pulih. Saya merasa sangat sakit setelah dua turnamen ini (Ostrava dan San Diego Terbuka). Saya merasa lebih segar sekarang, dan itu yang terpenting karena saya bisa memberikan segalanya selama pertandingan. pertandingan," sebut Swiatek.
Tahun lalu perjalanan Swiatek di WTA Finals tidak berakhir baik, dia terhenti di fase grup setelah mengalami dua kekalahan dari petenis Yunani Maria Sakkari dan petenis Belarusia Aryna Sabalenka. Petnis nomor satu dunia itu pun berharap perjalanannya tahun ini akan berbeda.
“Ini akan menjadi ujian bagi saya. Tahun lalu, secara mental dan fisik saya merasa saya tidak memiliki banyak tenaga. Tahun ini kami melakukan beberapa hal berbeda untuk mendapatkan energi, jadi saya penasaran untuk melihat apakah itu benar-benar bekerja," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, WTA Finals merupakan turnamen tenis lapangan keras dalam ruangan, di mana hanya 8 petenis tunggal putri dan ganda putri peringkat teratas dunia yang akan melakoni pertandingan. Tak hanya memperebutkan trofi juara, Kejuaraan penutup musim 2022 ini pun bakal memperebutkan total hadiah senilai US$5 juta (sekitar Rp77 miliar).
Selain keempat petenis tunggal putri yang telah disebut, adapun empat petenis tunggal putri lainnya tergabung di grup Nancy Richey mereka yakni Ons Jabeur (Tunisia), Jessica Pegula (Amerika Serikat), Maria Sakkari dan Aryna Sabalenka. (WTA/OL-12)