PEMBALAP tim Ducati pabrikan Francesco Bagnaia mengaku telah mengambil banyak pelajaran sejak pertengahan musim sehingga dirinya kini menjelma sebagai calon kuat penantang gelar juara dunia MotoGP 2022.
Pembalap Italia itu mengambil alih posisi puncak klasemen setelah finis ketiga di GP Australia, Minggu (16/10), ketika rival utamanya, Fabio Quartararo dari tim Yamaha, terjatuh dan gagal menyelesaikan lomba.
Quartararo menemui kesulitan sejak awal lomba, hingga tercecer ke posisi ke-22 sebelum terjatuh di Tikungan 2 pada lap 11, menambah rentetan penampilan buruk pembalap Yamaha itu, saat ia hanya mengumpulkan delapan poin dari empat balapan terakhir.
Baca juga: Gagal Finis di GP Australia, Quartararo Hadapi Tugas Berat di Dua Seri Terakhir
"Tentunya, ini adalah Pecco yang telah mengambil pelajaran sebanyak mungkin, dan saya mengatakan, ada 250 poin tersisa setelah Sachsenring. Saya kira, kami banyak mengambil itu," kata Bagnaia, yang sempat mendapati defisit 91 poin dari Quartararo, dilansir laman MotoGP.
"Motor kami sama sejak Jerez dan dari sana, kami menunjukkan bahwa kami sangat kompetitif," tegasnya.
Sejatinya, Bagnaia memiliki peluang untuk membawa pulang poin penuh, setelah memimpin rombongan pembalap pada paruh kedua lomba sepanjang 27 putaran itu. Namun, di lap terakhir, ia disalip pembalap Suzuki Alex Rins dan pembalap Repsol Honda Marc Marquez, yang berbagi podium di Phillip Island.
"Ketika saya melihat di pit board bahwa Fabio keluar (dari lomba), kemenangan akan baik tapi apabila mereka menyalip saya di lap terakhir, itu tidak masalah," kata Bagnaia, yang ingin bermain aman demi mengamankan poin penting untuk klasemen itu.
"Saya sangat senang karena kami sekarang memimpin kejuaraan," pungkasnya. (Ant/OL-1)