06 April 2022, 05:45 WIB

KOI Buka Pintu Diplomasi Internasional dengan Tajikistan


Rifaldi Putra Irianto |

POTENSI kerja sama peningkatan prestasi olahraga terus diperkuat Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Lembaga nonpemerintah pimpinan Raja Sapta Oktohari itu membuka peluang kolaborasi peningkatan prestasi olahraga dengan Tajikistan.

Pintu kerja sama tersebut dibuka Okto, sapaan karib Raja Sapta, melalui diplomasi internasional di bidang olahraga dengan Komite Olimpiade Nasional Tajikistan dan Federasi Balap Sepeda Tajikistan. 

Okto datang ke Tajikistan didampingi Komite Eksekutif Jadi Rajagukguk, Wakil Sekretaris Jenderal Daniel Loy, dan Hubungan Internasional NOC Indonesia Lilla Horvarth.

Baca juga: Atlet Renang Indonesia Diundang Pemusatan latihan di Budapest

“Kerja sama ini merupakan bagian dari Indonesia Olympic Champions Program yang tengah NOC gencarkan sejak akhir tahun lalu. Tujuannya untuk meningkatkan prestasi olahraga kita di kancah dunia karena memang fokus NOC Indonesia bekerja itu untuk atlet dan cabang olahraga,” kata Okto dalam keteramgan resmi, Selasa (5/4) malam.

Kerja sama yang dibangun NOC Indonesia tertuang dalam letter of intent dengan NOC Tajikistan dan Federasi Balap Sepeda Tajikistan. Dalam membangun diplomasi internasional tersebut, Okto juga bertemu dengan Perdana Menteri Tajikistan Kokhir Rasulzoda.

Sebagai informasi, diplomasi internasional yang dijalankan NOC Indonesia ini  searah dengan peran NOC yang tertuang dalam poin 2.3 Olympic Charter (Piagam Olimpiade) yakni mendorong perkembangan  high performance olahraga begitu juga sport for all.

Okto menjelaskan, kerja sama dengan NOC Tajikistan meliputi rencana kedua negara untuk saling mendukung di beberapa pembinaan cabang olahraga (cabor). 

Sebagai informasi, Tajikistan memiliki catatan prestasi 1 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu di Olimpiade Tokyo 2020. Emas diraih dari nomor tolak peluru putra cabang olahraga atletik, perak dari cabor gulat, dan perunggu di cabor judo dan tinju.

“Mereka concern untuk memberikan atlet-atlet kita pengalaman dan pelatihan di cabor judo dan gulat. Seperti kita ketahui, kedua cabor ini juga merupakan kategori olympic sport dan memang pemerintah juga memiliki concern yang sama, yakni Olimpiade,” kata Okto.

Sementara itu, Okto juga membuka pintu kerja sama dengan Federasi Balap Sepeda Tajikistan terkait pelatihan bagi atlet-atlet kedua negara. Tajikistan menawarkan tempat pelatihan untuk disiplin jalan raya dan MTB. Sementara, Indonesia menawarkan pelatihan untuk disiplin BMX dan velodrome. 

Terlebih, Indonesia memiliki velodrome kelas dunia yang tengah diajukan menjadi satelit pelatihan balap sepeda Asia Tenggara kepada Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI).

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula perwakilan PB ISSI yakni Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Budi Saputra yang sekaligus hadir dalam Kongres Konfederasi Balap Sepeda Asia (ACC), yang pada acara ini sekaligus memberikan penghargaan Special Order of Merit kepada Okto. (KOI/OL-1)

BERITA TERKAIT