03 February 2022, 16:30 WIB

Putin Kecam Sanksi Doping pada Rusia Jelang Olimpiade Beijing


Atikah Ishmah Winahyu |

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin mengecam sanksi terhadap Rusia atas doping dalam olahraga menjelang pertemuan dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping di Beijing pada Olimpiade Musim Dingin.

Dalam sebuah wawancara dengan media Tiongkok, Putin membantah pemerintahnya telah mengatur program doping besar-besaran di Olimpiade Musim Dingin 2014 di Rusia, pengungkapan yang memicu serangkaian hukuman dari badan olahraga internasional.

"Rusia telah dan tetap berkomitmen pada nilai-nilai Olimpiade tradisional," kata Putin dalam sebuah wawancara dengan presiden dan pemimpin redaksi China Media Group Shen Haixiong pada Kamis (3/2).

Baca juga: Jelang Olimpiade Beijing 2022, Chinada Gunakan Metode Pengujian Doping Baru

"Kami menentang politisasi olahraga dan upaya untuk menggunakan ini sebagai instrumen tekanan, persaingan tidak sehat atau diskriminasi," lanjutnya, menurut transkrip wawancara yang dirilis oleh Kremlin.

Rusia diketahui telah mengatur program doping yang didukung negara di Olimpiade Musim Dingin di Sochi dan dilarang mengikuti kompetisi internasional setelahnya.

Pejabat Rusia termasuk Putin dilarang menghadiri kompetisi kecuali diundang oleh kepala negara tuan rumah. Sementara itu, kini pemimpin Tiongkok Xi Jinping telah mengundang Putin untuk hadir.

"Praktek 'hukuman kolektif' tidak dapat diterima untuk pelanggaran yang dilakukan oleh individu," kata Putin.

Atlet Rusia diizinkan untuk bersaing sebagai pemain netral di Olimpiade, tanpa bendera atau lagu kebangsaan Rusia, jika mereka dapat membuktikan bahwa catatan doping mereka bersih.

Tim mengambil bagian dengan nama Komite Olimpiade Rusia (ROC).

Beijing dan Moskow telah mengecam boikot diplomatik Olimpiade dari beberapa negara atas apa yang menurut pemerintah Barat sebagai pelanggaran hak yang meluas oleh Tiongkok.

Putin adalah pemimpin asing pertama yang mengonfirmasi kehadirannya pada upacara pembukaan yang digelar hari Jumat (4/2).

Kedua pemimpin akan bertemu di ibukota Tiongkok pada hari Jumat saat negara mereka mengejar hubungan yang lebih dalam dalam menghadapi meningkatnya kritik dari Barat. (Aiw/France24/OL-09)

BERITA TERKAIT