30 January 2022, 14:50 WIB

Ashleigh Barty Masuk Petenis Legendaris Raih Tiga Grand Slam di Tiga Permukaan


Ilham Ananditya |

MEMENANGKAN turnamen Grand Slam Australia Terbuka 2022, membuat nama sang petenis nomor satu dunia Ashleigh Barty kini tergabung dalam jajaran nama-nama pemain legendaris. Barty masuk dalam klub royalti tenis yang berisikan peraih gelar Grand Slam untuk tiga permukaan berbeda.

Torehan itu membuat dirinya menjadi petenis tuan rumah pertama sejak 44 tahun lalu (1978) saat Chris O'Neill meraih gelar di Negeri Kanguru. Menyikapi namanya berada di antara nama-nama seperti Serena Williams, Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic, Barty merasa tersanjung. 

Bersama Williams, petenis berusia 25 tahun itu menjadi dua petenis wanita yang memenangkan tiga Grand Slam di tiga permukaan berbeda (tanah liat, rumput, dan lapangan keras). "Saya merasa tersanjung dan senang berada di grup untuk orang-orang terpilih. Sejujurnya, saya bahkan tidak merasa dapat disandingkan dengan para juara tenis tersebut," kata Barty.

"Saya masih harus banyak belajar dan mencoba memperbaikinya. Mencoba dan belajar setiap hari untuk menjadi lebih baik lagi," lanjutnya.

Namun Barty juga menyebut, bahwa torehannya ini tidak sama dengan gelar juara yang ia sudah raih sebelumnya. "Pergelaran Prancis Terbuka dan Wimbledon di London, Inggris sangat berbeda. Semua tahapan kehidupan menjadi sangat berbeda. Jadi memiliki gelar Grand Slam di setiap permukaan itu sangat menakjubkan. Saya sangat merasa beruntung dan tersanjung memiliki keistimewaan itu," tambah Barty.

Menilik ke belakang hingga sekarang, pelatih Barty Craig Tyzzer juga kagum terhadap pencapaiannya. "Saya pikir kita semua dapat berbicara dan melihat apa saja yang bisa dia (Barty) lakukan di setiap pertandingan di permukaan berbeda. Melihat permainannya di level tenis yang ia lakukan sekarang. Saya kagum akan hal itu," kata Tyzzer.

Baca juga: Raih Gelar Australia Terbuka, Barty: Mimpi yang jadi Kenyataan

Terlepas dari cara Tyzzer melatih sosok Barty sekarang. Barty juga ikut memuji pelatih masa kecilnya dulu Jim Joyce yang mengenalkannya kepada tenis. "Ini adalah salah satu tantangan terbesar yang Jim berikan kepada saya ketika saya masih muda. Menjadikan saya sebagai petenis yang lengkap (dari sisi permainan) dan benar-benar konsisten," jelas Barty.

Usai menyabet mahkota juara di negeri sendiri, Barty cukup merayakan kemenangannya dengan melanjutkan kegiatan seperti biasanya. "Masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Sekarang saya menantikan fase kehidupan saya berikutnya," tutupnya. (AFP/OL-14)

BERITA TERKAIT