PETENIS putri nomor satu dunia Ashleigh Barty mengakhiri puasa gelar juara untuk nomor tunggal putri bagi Australia selama 44 tahun, di turnamen grand slam Australia Terbuka, Sabtu (28/1).
Melibas petenis Amerika Serikat Danielle Collins dalam pertarungan dua set langsung 6-3 dan 7-6(7/2), Barty berhasil menyamai prestasi legenda tenis Australia Christine O'Neil yang mengangkat trofi Australia Terbuka di Melbourn Park pada tahun 1978.
"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya dan saya sangat bangga menjadi orang Australia, jadi terima kasih banyak untuk semuanya," kata Barty dikutip dari Eurosport, Sabtu (29/1).
"Saya harus mengucapkan selamat kepada Danielle, ini merupakan dua minggu yang luar biasa bagi anda. Saya tahu anda akan berjuang untuk lebih banyak lagi hal ini di masa depan," sambungnya.
Tak hanya berhasil meraih gelar juara, wakil Australia berusia 25 tahun itu juga menampilakan perjalanan yang luar biasa di Australia Terbuka 2022, di mana dia tidak terkalahkan satu set pun dalam 7 pertandingannya di Rod Laver Arena. Barty sukses menyapu bersih seluruh kemenangan dengan pertarungan dua set lamgsung.
Barty selalu tampil luar biasa dalam 7 pertandingan terakhirnya, dia selalu berhasil menyelesaikan pertandingan kurang dari 1 jam 30 menit. Pertandingan terlamanya terjadi di babak final saat menaklukkan Collins dengan durasi 1 jam 27 menit.
Baca juga: Juara Australia Terbuka, Barty Cetak Sejarah
Sedangkan Pertandingan tercepatnya adalah saat menghadapi petenis kualifikasi Lucia Bronzetti dari Italia hanya dalam durasi 52 menit dengan kedudukan 6-1 dan 6-1.
"Untuk tim saya, wow! Saya telah mengatakan berkali-kali, saya sangat beruntung memiliki begitu banyak orang di sini yang mencintai dan mendukung saya. Ibu, ayah, dan saudara perempuan saya, saya adalah gadis yang sangat beruntung dan beruntung memiliki begitu banyak cinta di dalamnya," ucap Barty
"Tidak ada yang berubah di tim kami, kami adalah yang terbaik dalam bisnis ini dan saya tidak bisa cukup berterima kasih atas semua waktu yang Anda berikan kepada saya," imbuhnya.
"Penonton di sini adalah salah satu yang paling menyenangkan dari banyak pertandingan yang pernah saya mainkan, Anda membuat saya rileks dan memaksa saya untuk memainkan tenis terbaik saya," terangnya.
Christine O'Neil yang menyaksikan langsung kemenangan Barty dari tribun penonton mengakui bahwa Bary adalah petenis yang luar biasa, dia mengatakan bahwa dirinya kini adalah penggemar Barty.
"Saya mungkin saat ini adalah penggemar beratnya (Barty). Saya akan dengan senang hati menyerahkan pencapaian saya kepadanya, karena dia sangat pantas mendapatkannya," tutur O'Neil.
"Dia adalah seorang pemikir mutlak, dia seorang dengan strategi permainan yang baik, sedikit seperti pemain catur dengan bagaimana dia membangun poin," imbuhnya.
Adapun atas kemenangan ini Barty kini telah mengoleksi 3 trofi grand slam, sebelumnya dia berhasil menyabet gelar juara di Prancis Terbuka pada 2019 dan juga di Wimbledon pada 2021.
Kemenangan itu juga mengantarkan Barty sebagai wanita peringkat satu dunia pertama yang mampu mengangkat trofi grand slam sejak Serena Williams melakukannya pada 2015. Ia mengakhiri rentetan pemain peringkat teratas yang kalah di final Australia Terbuka, setelah Simona Halep pada 2018 dan Serena Williams pada 2016. (Eurosport/OL-4)