TURNAMEN Grand Slam Australia Terbuka dipastikan akan memiliki juara baru di nomor tunggal putri. Hal itu terjadi setelah pertandingan final Australia Terbuka akan menyuguhkan pertarungan antara wakil tuan rumah Ashleigh Barty dan petenis Amerika Serikat Danielle Collins, Sabtu (29/1).
Ini merupakan pertandingan final Australia Terbuka pertama kali untuk kedua petenis putri tersebut,
Barty, yang merupakan petenis nomor satu dunia, selalu gagal melaju ke babak final, dengan pencapaian terbaiknya sepanjang keikutsertaannya di Melbourne adalah mencapai babak perempat final. Sedangkan pencapaian tertinggi Collins yakni mencapai babak semifinal, tiga tahun lalu.
Baca juga: Kalahkan Swiatek, Collins Bertemu Barty di Final Australia Terbuka
Meskipun pencapaian terbaik Barty di Melbourne Park pada musim sebelumnya hanya babak perempat final, pada musim ini, petenis berusia 25 tahun itu menunjukkan performa luar biasa. Barty belum terkalahkan satu gim pun sepanjang perjalannya di Australia Terbuka musim ini.
Barty selalu tampil luar biasa di enam pertandingan terakhirnya. Dia selalu berhasil menyelesaikan pertandingan dalam waktu kurang dari 75 menit.
Pertandingan tercepatnya di Australia Terbuka 2022 adalah saat menghadapi petenis kualifikasi Lucia Bronzetti dari Italia yakni hanya dalam durasi 52 menit dengan kedudukan 6-1 dan 6-1.
Keberhasilan Barty menuju babak final pertamanya di Melbourne Park, membuat juara Wimbledon 2021 itu kini mencatatkan sejarah di tenis Australia.
Dia menjadi petenis putri pertama yang mencapai final Australia Terbuka setelah 42 tahun, dengan orang Australia terakhir yang mencapai final di Melbourne Park adalah Wendy Turnbull, yang menjadi runner-up setelah kalah dari Hana Mandlikova pada 1980.
"Saya senang bahwa saya bisa memainkan tenis terbaik saya di sini. Saya menikmatinya, saya telah melakukannya dengan baik sebelumnya dan sekarang. Memiliki kesempatan bermain untuk sebuah gelar, itu luar biasa," ucap Barty terkait pencapaiannya lolos ke babak final, dikutip dari Eurosport, Jumat (28/1).
Barty kini semakin dekat dengan gelar Australia Terbuka pertamanya. Jika berhasil, dia akan menjadi wakil tuan rumah pertama yang menjadi juara Australia Terbuka sejak Chris O'Neil pada 1978.
Tetapi Collins tentu bukan lawan yang mudah. Berdasarkan catatan WTA, ini akan menjadi pertandingan kelima untuk Barty dan Collins, dengan Barty unggul dengan meraih 3 kemenangan dan 1 kekalahan.
Meski lebih banyak meraih kemenangan untuk Barty, namun pada pertemuan terakhir mereka di Adelaidem pada 2021 lalu, Barty kalah dalam pertandingan dua set langsung 3-6 dan 4-6.
Akan menghadapi petenis nomor satu dunia yang juga merupakan wakil tuan rumah di babak final, Collins mengatakan itu tantangan yang tidak mudah terlebih Australia sudah lama tidak merebut gelar juara tunggal putri di Melbourne Park.
"Kami telah mengalami beberapa pertempuran yang luar biasa selama bertahun-tahun. Tapi ini akan berbeda, bermain dengan petenis nomor satu dunia di negaranya saya rasa itu akan menjadi pertandingan yang spektakuler," kata Collins.
Jika melihat perjalanan Collins di Australia Terbuka 2022, petenis unggulan ke-25 itu tampil cukup impresif dengan berhasil merebut sejumlah kemenangan melawan petenis yang memiliki peringkat lebih tinggi darinya.
Di babak semifinal, Collins berhasil menumbangkan juara Prancis Terbuka 2020 Iga Swiatek dalam pertarungan dua set langsung 6-4 dan 6-1.
Dengan Barty yang tengah mengincar gelar Australia Terbuka untuk pertama kalinya, Collins tahu bahwa dia tidak hanya akan menghadapi Barty tapi juga akan menghadapi masyarakat Australia yang akan memadati Rod Laver Arena, tapi dia menyatakan menantikan pertandingan yang hebat.
“Energi yang akan dibawa penonton pada pertandingan final, apakah itu untuk saya atau untuk melawan saya, itu akan luar biasa. Saya menantikan pertandingan yang hebat," tukasnya. (Eurosport/OL-1)