26 January 2022, 11:15 WIB

Human Rights Watch Ingatkan Atlet tidak Bicara HAM di Olimpiade Beijing 2022


Basuki Eka Purnama |

ORGANISASI hak asasi manusia, Human Rights Watch, memperingatkan para atlet, yang melakukan perjalanan ke Olimpiade Beijing 2022 untuk tidak berbicara soal isu hak asasi manusia saat berada di Tiongkok, bulan depan, untuk keselamatan mereka sendiri.

Sejumlah organisasi hak manusia telah lama mengkritik Komite Olimpiade Internasional (IOC) karena memberikan Olimpiade kepada Tiongkok, mengacu pada perlakuan pemerintah Tiongkok terhadap Uighur dan kelompok minoritas muslim lainnya, yang dianggap Amerika Serikat  (AS) sebagai genosida. Tiongkok dengan tegas menyangkal tuduhan tersebut.

"Benar-benar tidak banyak perlindungan yang kami yakini akan diberikan kepada para atlet," kata direktur jenderal grup Global Athlete, Rob Koehler, dikutip Rabu (26/1).

Baca juga: Beijing DIhantui Peningkatan Kasus Covid-19 Jelang Olimpiade Musim Dingin 

"Jadi, kami menyarankan para atlet untuk tidak angkat bicara. Kami ingin mereka bersaing dan menggunakan suara mereka ketika mereka pulang," lanjutnya.

Aturan Rule 50 Piagam Olimpiade menyatakan bahwa 'Tidak ada jenis demonstrasi atau propaganda politik, agama atau rasial yang diizinkan di lokasi, venue atau area Olimpiade mana pun.'

Namun, pemain ski lintas alam yang mewakili AS di Olimpiade Musim Dingin 2014 dan 2018, Noah Hoffman, mengatakan para atlet harus merasa bebas untuk berbicara tentang masalah yang penting bagi mereka, di mana pun tempatnya.

"Harus ada perlindungan menyeluruh bagi setiap atlet yang berbicara kapan saja tentang masalah hak asasi manusia," kata Hoffman.

Olimpiade Musim Dingin Beijing akan digelar 4 Februari hingga 20 Februari 2022. (Ant/OL-1)

BERITA TERKAIT