24 October 2021, 17:15 WIB

Faktor Kelelahan, Pemain Indonesia Pulang Tanpa Gelar di Denmark Terbuka


 Rifaldi Putra Irianto |

USAI kekalahan ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan pemain tunggal putra Tommy Sugiarto di babak semifinal Denmark Terbuka 2021, Sabtu (25/10, Indonesia tidak lagi memiliki wakilnya di babak final, dan harus pulang tanpa gelar juara turnamen Denmark Terbuka 2021.

Tim Manajer Denmark Terbuka PP PBSI Aryono Miranat mengatakan, salah satu faktor kegagalan skuad Merah-Putih di Denmark Terbuka 2021 dikarenakan Greysia Polii dkk., telah melalui serangkaian tournamen yang cukup melelahkan sejak bulan September lalu.

"Para pemain yang usai tampil di ajang perebutan Piala Sudirman di Finlandia dan Piala Thomas - Uber di Denmark, banyak yang mengalami kelelahan, sehingga permainannya tidak bisa tampil maksimal di turnamen Denmark Terbuka ini," kata Aryono dalam keterangan PBSI, Minggu (24/10).

"Tenaga dan stamina tidak cukup untuk kembali tampil maksimal di Denmark Terbuka yang juga melibatkan pemain top dunia," imbuhnya.

Dikatakan oleh Aryono, akibat jadwal turnamen yang padat beberapa pemain andalan Indonesia juga tumbang dan memutuskan mengundurkan diri saat tengah menjalani pertandingan di Denmark Terbuka.

"Bahkan ada beberapa pemain mengalami cedera dan tidak mampu meneruskan pertandingan. Pemain seperti Anthony Ginting dan Jonatan Christie mengalami cedera yang sebenarnya sudah didapat saat tampil di Piala Thomas sebelumnya. Mereka ngotot dan tampil habis-habisan di Piala Thomas karena motivasi untuk juara begitu besar, mengalahkan rasa sakitnya," tutur Aryono.

Sementara itu untuk para pemain pelapis  yang baru datang untuk mengikuti Denmark Terbuka, Aryono mengatakan faktor pengalaman bertanding di level super 1000 yang masih kurang, membuat mereka gagal melenggang jauh di Denmark Terbuka.

"Sedang para pemain pelapis yang baru merasakan bisa bermain di turnamen world tour level 1000, beberapa ada yang menunjukkan permainan yang baik. Hanya saja, faktor pengalaman bertanding yang masih kurang, mereka pada poin-poin akhir sering terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan sendiri," sebut Aryono.

"Mereka kurang tenang. Ini memang berhubungan erat dengan jam terbang pengalaman. Walaupun kalah, hal tersebut tetap ada sisi positifnya bagi mereka untuk bisa menambah jam terbang dan pengalaman karena kalahnya oleh pemain-pemain top level dunia," terangnya.

"Khusus pemain-pemain yang kurang bermain optimal, masing-masing pelatih akan segeta mengevaluasi setiap sektornya," tukasnya.

Meski gagal meraih gelar di Denmark Terbuka 2021, sejumlah anggota skuad Merah-Putih akan kembali melanjutkan perjuangan mereka ke Paris, Prancis, untuk bertanding di Prancis Terbuka 2021 yang dijadwalkan dimulai pada Selasa (26/10) waktu setempat. (Rif/OL-09)

BERITA TERKAIT