04 June 2023, 22:30 WIB

Polisi Tangkap Pelaku yang Diduga Otak Penembakan Lansia di Kalsel, Ada Jejak Pengusaha Ini


Mediaindonesia.com |

APARAT kepolisian dalam hal ini Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) menangkap Humas PT JGA berinisial HB yang diduga otak pembunuhan seorang lansia bernama Sabriansyah, 63, di Wilayah Banjar. Penangkapan HB oleh Polda Kalsel pimpinan Irjen Andi Rian Djajad berkaitan erat dengan jejak seorang pengusaha berinisial RBT.

Dalam dokumen profil perseroan yang diterima, RBT diketahui merupakan pemilik saham perusahaan pengendali di PT JGA yakni PT PMT. PT PMT sendiri merupakan pemilik 60 persen atau pemilik mayoritas dari saham PT JGA (1.125.000 lembar). 

Baca juga: OMG Lampung Bantu Perbaiki Jalan Masyarakat Desa Karang Sari Tanggamus

Dalam dokumen profil perseroan itu juga disebutkan, bahwa 40 persen saham PT JGA adalah milik PT RJS, jumlahnya 750.000 lembar saham. Dalam dokumen tersebut kepemilikan saham RBT di PMT adalah mayoritas, yakni 75 persen. 

“25 persen dimiliki Lina Tjandra,” bunyi dokumen tersebut seperti dikutip, Minggu (4/6).

Di dokumen tersebut disebutkan, bahwa RBT juga memiliki saham di PT JGA melalui  PT RJS. Di mana, saham RJS di JGA sebesar 750.000 lembar saham.

“Di PT RBT, RBT adalah pemilik saham mayoritas (1.500.000 lembar),” bunyi dokumen tersebut  

Sementara itu, Kapolda Kalsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi beberapa waktu lalu juga mengatakan tersangka pembunuhan Sabriansyah berinisial Y berkas perkaranya sudah rampung. Y sendiri adalah tersangka pertama yang diringkus oleh polisi. 

“Satu berkas perkara sudah masuk tahap I, untuk tersangka Y,” kata Kapolda Kalsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi beberapa waktu lalu.

Tim penyidik, kata dia, juga telah memanggil Direktur Operasional PT JGA. Diperiksa sebagai saksi terhadap tersangka HB. Selain Y dan HB, enam tersangka lainnya berinisial R, YF, S, AK, SF dan I. HB sendiri merupakan karyawan bagian Humas dari PT JGA yang diduga sebagai otak dari eksekutor. 

Namun seiring jalannya proses pemeriksaan, HB mengaku hanya menerima perintah dari atasannya. Karena itu, pihak kepolisian memanggil Direktur Operasional, yang belum terungkap identitasnya, untuk dimintai keterangan. (RO/Nov)

BERITA TERKAIT