02 June 2023, 11:05 WIB

Karhutla, Palangka Raya Terancam Kabut Asap


Tantawi Jauhari |

DALAM dua pekan terakhir kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palangka Raya terus meningkat. Dalam satu hari, bisa terjadi 2-3 kali kebakaran. Kondisi ini berpotensi bencana kabut asap, seperti pada 2015.

Sampai saat ini sudah 15 hektare (Ha) lahan gambut yang terbakar. Berdasarkan pantauan udara, kobaran api besar melahap lahan gambut. Kepulan asap tebal terlihat membumbung tinggi. 

"Sampai dengan tangal 1 Juni sudah mencapai 15 hektare yang terbakar luasan lahannya. Karena kita melihat intesitas yang semakin tinggi tentunya, ada kekhawatiran dari kami bahwa akan terjadi kabut asap," ujar Emi Abriyani, Ketua Satgas Karhutla Palangka Raya.

Baca juga: Kalsel Minta Bantuan Delapan Helikopter Water Bombing

Guna mengantisipasi kabut asap, petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kehutanan, dan relawan melakukan pendeteksian titik api. "Apabila ada titik api yang muncul akan langsung kami padamkan," ujar Emi.

Kekhawatiran itu pun bukan tanpa alasan. Pasalnya sudah 20 hari terakhir Palangka Raya tidak mengalami hujan. 

Baca juga: Tim Restorasi Gambut Kalimantan Selatan Lakukan Pembasahan Gambut

Hingga saat ini satgas karhutla palangka raya terus menggencarkan patroli dan penanganan karhutla agar tidak semakin parah. Sementara itu warga masyarakat diminta untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar ditengah cuaca panas ekstrem dan memasuki musim kemarau saat ini.

Harapan tidak terjadi kabut asap juga dikemukakan Hera, warga Palangka Raya. Pasalnya kabut asap akan berdampak pada kesehatan warga. 

"Mestinya sangat khawatir karena kebakaran hutan sangat membahayakan. apalagi di hutan banyak hewan dan asap itu berdampak sama kita," ujar Hera. (Z-3)

BERITA TERKAIT