MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga memberikan apresiasi kepada Du Anyam yang merupakan pelaku UMKM pada pemberdayaan perempuan dengan cara meningkatkan kesejahteraan melalui hasil kerajinan tangan di Indonesia.
Apresiasi diberikan dalam rangkaian kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ke Wulublolong, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bintang Puspayoga menyempatkan waktunya untuk bertemu dan berdialog langsung dengan perempuan penganyam.
Menurut Bindang, kepedulian Du Anyam membantu meningkatkan kesejahteraan para perempuan di Flores Timur.
Baca juga : GGN Jatim Bekali Santri Ponorogo Keahlian Kerajinan Tangan dari Kayu
"Mereka tekun melatih kelompok perempuan untuk menghasilkan anyaman yang berkualitas dan membantu mencarikan pangsa pasar agar produk anyaman tersebut bisa dijual dengan harga yang pantas. Lahirnya Du Anyam berangkat dari tingginya masalah sosial ekonomi di Flores Timur untuk membantu perempuan agar mandiri secara finansial dan mendapat kehidupan yang sejahtera,” ujar Bintang.
Bintang memambahkan, dari semangat perempuan di Wulublolong, bisa dijadikan contoh upaya pemberdayaan kelompok perempuan di desa agar bisa mandiri secara ekonomi.
Baca juga : Polbangtan, Kementan, Perkuat Ekosistem Kewirausahaan Petani Milenial Pasuruan
"Mereka ini mama mama yang tangguh luar biasa, Keteguhan mereka untuk memilih berkarya di negeri sendiri patut kita berikan apresiasi yang tinggi. Di tengah modus rayuan dari calo tenaga kerja untuk bekerja di luar provinsi atau di luar negeri dengan gaji besar, mereka tidak mudah terbujuk," ujar Bintang.
Bintang berharap, perempuan yang menjadi koordinator penganyam bisa mengajak perempuan yang lain untuk bergabung. Menurutnya, jika perempuan sudah saling mendukung satu sama lain, akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa karena perempuan mendominasi setengah dari total penduduk di Indonesia.
Co-founder Du Anyam Hanna Kerad mengatakan, kegiatan menganyam ini adalah salah satu cara untuk mengakomodir keahlian kaum ibu dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekeliling mereka.
"Menganyam sudah bukan lagi mengisi waktu luang tetapi juga pekerjaan utama yang bisa meningkatkan kesejahteraan mereka. Ada yang menganyam sambil menunggu pasien di puskesmas atau menjemput anak sekolah. Ketekunan mama mama penganyam di sini patut kita hargai,” ujar Hanna. (RO/Z-5)