26 May 2023, 23:05 WIB

Kemenkominfo Edukasi Warga Sikka soal Perlindungan Data Pribadi


Media Indonesia |

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar Pekan Literasi Digital untuk mewujudkan masyarakat yang #MakinCakapDigital.

Pada pekan literasi digital ini digelar workshop bertemakan Pemahaman terhadap data pribadi di dalam ruang digital, di Sikka Convention Center, Maumere, Nusa Tenggara Timur, Rabu (24/5).

Baca juga: Kemenkominfo Jalin Kerja Sama Transformasi Digital Bersama BMDV

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengatakan internet menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di daerahnya. Namun, ada sejumlah persoalan dalam penggunaan internet di masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian khusus, seperti penyebaran hoaks dan keamanan data pribadi.

"Workshop seperti ini penting untuk meningkatkan wawasan, sehingga masyarakat di Kabupaten Sikka dapat memanfaatkan internet secara optimal sekaligus terhindar dari hoaks dan peretasan," kata Fransiskus.

Pernyataan Fransiskus sejalan dengan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mencatat penetrasi internet di Indonesia mencapai 78,19% pada 2023 atau menembus 215.626.156 jiwa.

Bila dibandingkan dengan survei periode sebelumnya, tingkat penetrasi internet Indonesia pada tahun ini meningkat 1,17%.

Dosen Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero Yohannes De Brito Nanto menjelaskan transformasi digital membuat data pengguna menjadi tambang baru bernilai tinggi.

Penyalahgunaan data pribadi dapat menyebabkan kerugian ekonomi hingga menjadi ancaman bagi ideologi negara. "Dengan menjaga keamanan data pribadi, berarti turut mencegah aksi kriminalitas." 

Baca juga: Cegah Cyberbullying, Kemenkominfo Ajak Siswa di Depok Melek Digital

Pendapat senada dikemukakan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Nipa, Rini Kartini. Menurut Rini, masyarakat perlu memahami perbedaan data pribadi yang bersifat umum dan khusus.

"Pelindungan data pribadi pertama berasal dari individu subjek data. Maka dari itu, setiap orang harus sadar serta paham data pribadi mana saja yang boleh mereka bagi dan yang perlu mereka tutupi," ujar Rini.

Kesadaran untuk menjaga keamanan data pribadi juga diungkap CEO Next Generation Indonesia Khemal Andrias. Ia memberikan tip untuk rutin mengganti password semua akun serta tidak sembarangan mengakses link yang dibagikan.

"Bila dimanfaatkan dengan baik, digitalisasi jadi kunci pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," pungkas Khemal.

Kegiatan ini disambut antusias oleh warga Sikka. Ini terlihat dari puluhan organisasi, komunitas, universitas dan sekolah turut hadir.

Di antaranya ialah, Komunitas KAHE, Asosiasi UMKM, Forum Anak Sikka, PMI, GMNI, Ansor, Pemuda Muhammadiyah, OMK Paroki sejumlah gereja katolik, OSIS dari berbagai SMA serta SMK, dan himpunan mahasiswa dari IFTK Ledalero serta UNIPA Indonesia. (RO/S-2)
 

BERITA TERKAIT