23 May 2023, 22:22 WIB

Ganjar: Desa Jadi Indikator Penting untuk Ukur Kemajuan Daerah


Haryanto |

GUBERNUR Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, mengikuti Halal Bi Halal Pemerintah Kabupaten Semarang bersama Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah, Badan Permusyawaran Desa (BPD) dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) Se-Kabupaten Semarang.

Di hadapan ribuan jajaran Pemkab Semarang yang hadir, Ganjar mendorong kekuatan daerah yang dimulai dari level desa.

Pasalnya, kepala desa (kades) dan perangkat desa dinilai paling mengetahui daerah dan penduduknya. 

Baca juga: Raperda Beli Produk Lokal Bisa Turunkan Kemiskinan di Karanganyar

"Saya senang bisa bertemu dengan kawan-kawan kades karena sebenarnya di Kabupaten Semarang ini dia bicara aspirasi desa, perbaikan desa, desa yang dengan kreativitas dan inovasi maka banyak kades-kades di sini yang bagus," ujar Ganjar di GOR Pandanara Wujil, Kabupaten Semarang pada Selasa (23/5).

Mantan anggota DPR RI itu menyampaikan, desa-desa di Jawa Tengah juga telah mendapatkan suntikan dana untuk mengembangkan daerah.

Gelontorkan Dana Rp8,4 Triliun 

Selama dua periode kepemimpinannya di Jawa Tengah, Ganjar telah melakukan pembangunan signifikan terhadap desa. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menggelontorkan bantuan senilai Rp8,4 triliun.

Dengan dana tersebut, Ganjar berhasil membangun lebih dari 10 ribu kilometer jalan desa, menyediakan jutaan meter drainase dan talud, melakukan renovasi terhadap 339 unit kantor desa hingga mendirikan 1.197 unit sarana kesenian desa.

Baca juga: Kota Semarang Jadi Daerah Pertama Terapkan Buku Pendidikan Pancasila

"Bantuan keuangan yang kita berikan kepada desa ini triliunan. Dengan kelihaian dari kawan-kawan kades, ternyata mereka memanfaatkan anggaran itu cukup cerdas. Ada yang dipakai untuk pemberdayaan, pembangunan fisik, pariwisata, itu yang membuat desa jauh lebih baik," jelas Ganjar.

Tak hanya itu, Ganjar juga merenovasi 128 unit gedung Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sebanyak 79 unit perpustakan desa, lalu melakukan kegiatan pengembangan kelompok masyarakat 239 kali, membangun 515 unit lumbung desa, 75 unit laboratorium desa, dan pengembangan Bumdesma di 89 desa.

Kendati demikian, Ganjar mengharapkan jajaran kepemerintahan di level desa mampu ikut mendorong perubahan hingga tingkat provinsi. Contohnya, penuntasan kemiskinan ekstrem yang saat ini sedang digenjot Ganjar di Jawa Tengah.

Baca juga: Polisi Temukan Titik Terang Penemuan Mayat Dicor di Semarang

Oleh sebab itu, Ganjar meyakini desa dapat menjadi indikator penting bagi pemerintah dalam mengukur kemajuan suatu daerah.

"Saya titipkan bahwa PR kita masih panjang, penurunan kemiskinan ekstrem, termasuk bagaimana governance di pemerintahan level desa mesti kita laksanakan," ucap Ganjar.

"Apa yang sudah dikerjakan kawan-kawan kita ingin hasilnya itu makin baik, makin jelas, makin governance terutama tidak hanya output tapi outcomenya biar diterima masyarakat," lanjut Ganjar. (HT/S-4)

BERITA TERKAIT