GUBERNUR Lampung Arinal Djunaidi mengklaim tidak pernah mengintimidasi orang tua tiktokers Bima Yudho sejak video berjudul ‘Lampung tak maju-maju’ viral.
“Demi Tuhan saya menyatakan tidak,” kata Arinal di Rumah Dinas Mahan Agung pada konferensi pers yang dihadiri pejabat di lingkungan Pemprov Lampung di Bandarlampung, Senin (17/4).
Arinal Djunaidi meminta Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto menjelaskan kepada wartawan. Fahrizal membantah Gubernur Lampung kelakukan intimidasi.
Baca juga: Gubernur Lampung Berdalih Dana Perbaikan Jalan Terbatas
“Bima itu kan warga Lampung dan dia memberikan komentar tentang Lampung, ya itu kita terima sebagai masukan. Apapun masukan itu menjadi bahan bagi pemerintah,” jelas Fahrizal.
Sementara Wakil Bupati Lampung Timur menghubungi orangtua Bima. Sambungan telepon tersebut dihubungkan dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang menyapa dan memastikan bahwa Bima adalah warga Lampung.
Baca juga: Gaya Hidup Pejabat Lampung Ikut Tersorot, Terutama Kadinkes
“Konteksnya di sinimemastikan, benar Bima itu warga Lampung, kalau dia warga Lampung informasinya harus kita perhatikan,” tambah Fahrizal.
Ketika ditanya wartawan apakah Pemprov Lampung terlibat dengan laporan pengacara Ginda Anshori terkait Bima ke Polda Lampung, Fahrizal mengatakan, “Tidak ada, itu gak ada kaitan ya.”
Seperti yang diketahui, Provinsi Lampung viral seketika karena video kritikan tiktokers Bima Yudho terkait kinerja Pemprov Lampung berjudul ‘Lampung tak maju-maju’ menyedot perhatian banyak pihak. Infrastruktur hingga gaya hidup pejabat di Provinsi Lampung pun menjadi isu yang mengemuka di dunia maya.
Arinal Djunaidi berdalih infrastruktur di Lampung terkendala pendanaan. Ia mengemukakan pembiayaan perawatan maupun perbaikan jalan di Provinsi Lampung sepanjang 1.933 km membutuhkan dana sekitar Rp7,3 triliun, namun yang anggaran terealisasi sekitar Rp900 miliar. (Z-10)