BULOG Surakarta mulai mengalirkan penyaluran bantuan sosial beras tahun 2023 untuk 565.420 keluarga penerima manfaat di enam kabupaten dan satu kota di Solo Raya.
Kabupaten Sragen mendapat giliran pertama. Kementerian Sosial mencatat di daerah ini terdapat 72.666 keluarga penerima manfaat yang tersebar di 196 desa dan 12 kelurahan dalam 20 kecamatan.
"Pendistribusian cadangan beras pemerintah untuk bantuan pangan 2023 ini merupakan penugasan Presiden lewat Badan Pangan Nasional. Bulog sebagai operator lapangan menyediakan dan kemudian menyalurkannya," kata Kepala Bulog Surakarta Andy Nugroho, saat melepas bansos bersama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dari Gudang Bulog di Kelurahan Krikilan, Sragen, Kamis (6/4).
Dia menambahkan bansos sembako beras 2023 ini akan disalurkan tiga kali, pada Maret, April dan Mei. Untuk penyaluran pertama dilaksanakan pada 6 April, yang mana setiap KPM mendapatkan 10 kg beras medium.
"Harapan pemerintah bahwa dengan bansos ini stabilitas pangan bisa terjaga dan bisa menekan inflasi," tutur Andy.
Penyaluran bansos beras berlangsung mendekati perayaan hari keagamaan, yakni Idul Fitri 1444 H, sehingga dipastikan akan sangat bermanfaat untuk KPM yang merupakan keluarga tidak mampu.
Setelah Sragen akan menyusul penyaluran wilayah lain di Solo Raya. Bulog Surakarta sangat mampu menyalurkan, karena stok mencukupi dan penyerapan beras petani terus berlanjut.
"Sragen menjadi yang pertama, karena memang memiliki kelebihan. Sragen merupakan lumbung pangan terbesar di Solo Raya, dan 100% serapan Bulog, 40%-nya dari sini," sambungnya.
Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati sangat berterima kasih kepada pemerintah, yang menjadikan kabupaten Sragen sebagai yang pertama menerima bansos beras.
"Semoga bermanfaat menjelang Idul Fitri. Para penerima semakin kuat ketersediaan beras, sehingga bisa mengalokasikan dana pembelian beras keluarga untuk kebutuhan lain. Pesan saya jangan sampai dibelikan rokok ya," ucap Mbak Yuni, panggilan akrab bupati Sragen ini.
Bantuan ASN
Pada bagian lain, menjelang Idul Fitri 1444 H, seluruh ASN bersama BUMD di Sragen, secara bergotong royong juga memberikan bantuan paket sembako kepada 16 ribu keluarga tidak mampu. Setiap paket senilai Rp100 ribu.
"Karena tidak menggunakan APBD, tentunya Ketua DPRD janganlah mengkritisi ya. Ini dana gotong royong untuk sosial," pungkas Yuni. (N-2)