01 April 2023, 22:00 WIB

Protes Gubernur Koster, Pecinta Sepak Bola Bali Geruduk DPRD


Arnoldus Dhae |

PULUHAN perwakilan suporter Bali United mendatangi DPRD Bali,
Sabtu (1/4). Kedatangan para supporter ini ingin meminta penjelasan
kepada DPRD Bali atas sikap Gubernur Bali Wayan Koster yang menolak Timnas Israel tampil di Bali.


Perwakilan suporter ini akhirnya diterima oleh Wakil Ketua DPRD Nyoman Sugawa Korry dari Fraksi Golkar. Sebelum dialog, mereka mengenakan pita hitam di bahu Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry.

Pengenaan pita hitam tersebut dilakukan sebagai tanda dukacita terhadap batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia
U-20. Para suporter bola ini diarahkan menuju Wantilan DPRD Bali untuk
berdialog dengan para supporter. Dialog dipandu Gede Suardana, seorang
aktivis sosial politik Bali.

Menurut Sugawa Korry, DPRD Bali sebenarnya sudah berkoordinasi dengan
Gubernur Bali Wayan Koster terkait dengan surat yang dikirim ke Menpora dan PSSI. "Kami sudah menjalankan tugas kami sebagai dewan. Kami sudah bertanya ke gubernur melalui pandangan umum fraksi. Namun saat itu surat sudah dikirim tanpa konsultasi dengan DPRD. Karena sudah dikirim suratnya maka kami hanya meminta agar Gubernur Bali Wayan Koster mengikuti arahan pemerintah pusat," ujarnya.

Ia mengatakan, pada 26 Maret sempat berkoordinasi dengan gubernur dan 28 Maret mengeluarkan rekomendasi agar Gubernur Bali mengikuti arahan pusat. "Ternyata pada 29 Maret FIFA sudah mengumumkan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Apa pun itu kita menerima itu semua. Kalau berbicara kecewa, sedih, rugi, saya juga mengalami hal yang sama. Namun saya minta agar ini tidak membuat
kita kecewa berkepanjangan, selalu optimis lihat ke depan," tandasnya.


Dalam dialog, para supporter menuntut agar pemerintah pusat mengambil
langkah tegas atas kebijakan Gubernur Bali yang menyalahi kewenangan
sebagai gubernur dan mengurusi kewenangan pusat. Keputusannya menolak Tim Israel bermain mencampuri politik luar negeri.

Selain kerugian materil yang banyak, juga kerugian non materil yang tidak terhitung nilainya. "Kami meminta agar Gubernur Bali dipanggil ke DPRD Bali dan meminta maaf kepada publik Bali dan Indonesia," ujar perwakilan suporter Putu Gede.

Ia menilai, penolakan terhadap Israel main di Bali sangat politis dan negara tidak bisa berbuat apa-apa terhadap kondisi ini.

Soal alasan keamanan di Bali, ia menilai, selama event besar di Bali, tidak ada yang lebih genting dari KTT G-20 yang dihadiri oleh para presiden dari berbagai negara di dunia. "Kami meminta Koster agar secara terbuka minta maaf kepada publik Bali dan Indonesia," tegasnya. (N-2)

BERITA TERKAIT